Sudah memulai bisnis tapi masih bingung dengan cara mengatur uang hasil jualan? Jangan khawatir, ada banyak strategi pengelolaan uang yang bisa jadi jalan untuk memaksimalkan keuntungan. Jika kamu seorang pemilik usaha kecil, tentu paham bahwa kunci kesuksesan seorang pebisnis tak hanya terletak dari banyaknya pelanggan, tapi juga ditentukan dari cara mengatur uang hasil jualan agar tidak merugi atau nombok. Karena kerugian bisa terjadi oleh beberapa faktor, termasuk ketika kamu salah urus arus keuangan. Dalam studi yang diterbitkan di tahun 2015 di jurnal The Southern African Journal of Entrepreneurship and Small Business Management bahkan dijelaskan bahwa kurangnya keterampilan manajemen keuangan menjadi faktor terbesar bagi kegagalan UKM (Usaha Kecil Menengah).
Lantas bagaimana caranya mengatur atau mengelola keuangan usaha dagang skala kecil? Sayangnya saat ini, banyak sekali pelaku usaha yang kurang menyadari akan pentingnya mengatur keuangan dengan bantuan laporan keuangan dalam menjalankan usaha kecil. Terkadang, mereka masih sering mencampur aduk transaksi keuangan pribadi dan keuangan usaha. Jika ditelurusi hal ini sebenarnya merupakan kesalahan fatal yang sering terjadi dan menyebabkan keuangan usaha sulit dikembangkan. Nah supaya tindakan ini tidak terjadi dan kamu bisa terus mempertahankan dan mengembangkan bisnis, penting untuk mempelajari 10 cara mengatur uang hasil jualan dengan benar agar untung maksimal. Coba ikuti caranya berikut ini.
10 Cara mengatur uang hasil jualan dengan benar agar untung maksimal
1. Lakukan perencanaan general
Sebelum mengetahui cara mengatur uang hasil jualan, kamu perlu membuat rencana anggaran keluar masuknya uang. Bukan hanya itu, kamu juga wajib mematuhi anggaran yang telah dibuat tersebut demi kelancaran usaha yang baru ditekuni. Kenapa anggaran sangat penting? Karena pada kenyataannya, saat pertama kali memulai bisnis, kamu akan kesulitan memperkirakan kebutuhan dalam bisnis. Kamu juga mungkin akan kesulitan menentukan prioritas ketika menggunakan uang untuk operasional usaha. Dengan perencanaan anggaran yang detail, kamu akan lebih bijaksana menentukan pengeluaran dari pendapatan yang telah diperoleh. Selain itu, kamu juga bisa menentukan langkah-langkah yang tepat untuk meninggatkan pendapatan.
2. Pisahkan uang bisnis dan pribadi
Jika sudah memiliki anggaran, kamu juga wajib memisahkan uang hasil penjualan dengan dana pribadi. Ini menjadi salah satu cara mengatur uang hasil jualan yang paling mendasar. Hal utama yang perlu kamu lakukan untuk cara yang satu ini adalah, memiliki dua akun rekening yang berbeda. Satu rekening untuk pribadi dan akun lainnya untuk bisnis. Tentu saja, metode ini sangat penting untuk pengelolaan uang yang efektif. Selain itu, rekening koran dari bank dapat berguna jika kamu ingin melacak margin keuntungan bisnis. Kamu bisa mencocokannya dengan pembukuan untuk melacak kesesuaian detail pengeluaran
3. Bayar tagihan tepat waktu
Membayar tagihan tepat waktu juga jadi bagian dari cara mengatur keuangan hasil jualan yang penting untuk dipahami. Kamu perlu mengetahui tenggat waktu tagihan, seperti pembayaran pinjaman, hutang, pembayaran kartu kredit, dan sebagainya. Jika gagal membayar tagihan tepat waktu atau tidak tahu kapan jatuh temponya, kamu harus membayar denda karena keterlambatan pembayaran serta bunga tambahan. Kamu bisa mulai dengan mencatat pembayaran beserta tenggat waktunya. Jadwalkannya juga waktunya dalam kalender agar tidak ada kata terlambat lagi untuk membayar tagihan.
Baca juga: 10 Fungsi Manajemen Keuangan Untuk Bisnis UMKM
4. Buat budget secara rutin
Hal ini merupakan bagian terpenting dari cara mengatur keuangan usaha, yaitu dengan membuat budgeting. Budgeting akan bekerja sebagai batasan untuk menilai kinerja dan efisiensi usaha. Dengan menyusun budgeting, kamu akan membuat pembatas untuk membantu membatasi pengeluaran sesuai koridor yang sudah ditentukan dan estimasi sebelumnya. Setelah kamu menyusun anggaran untuk periode ini, lakukan budgeting secara berkesinambungan. Sesuaikan setiap budget dengan kondisi dari periode bersangkutan. Gunakan pula review dari budgeting untuk usaha kecil dari periode sebelumnya agar kamu memiliki gambaran yang lebih baik dari sebelumnya.
5. Lacak pengeluaran
Melacak pengeluaran adalah salah satu cara mengatur uang hasil penjualan yang tidak boleh dilewatkan. Tentunya, ini bisa kamu lakukan ketika sudah memiliki anggaran dan juga akun rekening terpisah. Jika tidak melacaknya, kebocoran pengeluaran sangat mungkin bisa terjadi. Tentu saja ini menjadi situasi yang paling ingin kamu hindari. Tidak teliti melacaknya dapat menyebabkan penyalahgunaan dana atau membuat pengeluaran membengkak. Jadi, usahakan selalu catat dengan rapi setiap transaksi yang terjadi.
6. Investasikan uang untuk bisnis
Cara mengatur uang hasil jualan berikutnya adalah menginvestasikan uang hasil bisnis untuk mengembangkan usaha. Alokasi keuntungan bisnis kamu untuk berinvestasi dalam pengembangan dan pemasaran bisnis. Investasi bisa membawa kamu meraih keuntungan lebih. Ini juga yang ke depannya akan membantu kamu menjalankan operasional bisnis. Keuntungan dari investasi selain bisa kamu gunakan untuk mengembangkan bisnis yang sudah berjalan, bisa juga dijadikan modal untuk membuat bisnis baru.
7. Memiliki cadangan kas yang konsisten
Penting diketahui, sebagai pemilik usaha kamu juga membutuhkan cadangan kas atau dana darurat. Tentu saja ini dibutuhkan untuk membiayai pengeluaran tak terduga. Dalam beberapa kasus, kamu akan dihadapkan pada situasi tak terduga yang membutuhkan pengeluaran darurat, seperti menghadapi situasi pandemi COVID-19 yang terjadi 2 tahun belakangan ini. Maka dari itu penting bagi pemilik bisnis untuk memiliki cadangan uang tunai yang membantu meringankan kecemasan ketika ada keadaan darurat.
Baca juga: 10 Tips Manajemen Waktu untuk Pemilik Bisnis Rumahan dan UMKM
8. Minimalisasi biaya perjalanan
Melakukan perjalanan pergi ke luar kota tidak ada salahnya, apalagi bila dalam hal berurusan dengan bisnis. Namun, yang perlu diperhatikan adalah tetap menjaga biaya perjalanan seminimal mungkin. Hal ini sejalan dengan menjaga agar tetap hemat demi kesehatan keuangan bisnis. Atur perjalanan dengan baik, sewa akomodasi yang nyaman tapi tetap hemat, akan membuat perjalanan bisnis mengeluarkan sedikit biaya. Atau solusi terbaik menggunakan aplikasi komunikasi daring yang sedang marak akhir akhir ini seperti Zoom, Google Meet, atau Skype yang memudahkan kamu untuk melakukan interaksi dimanapun dan kapanpun kamu mau tanpa batasan jarak.
9. Berhati-hati saat membuka cabang
Membuka cabang di tempat lain memang sangat menggiurkan. Apalagi dengan membuka cabang artinya bisnis yang sedang dijalankan mengalami kesuksesan. Namun, sebaiknya keputusan membuka cabang ini harus dilakukan dengan hati-hati dan bijaksana. Tidak jarang pula banyak perusahaan yang terpaksa menutup kembali cabang karena kurang memberikan profit dan malah menambah beban pengeluaran. Masalah yang biasanya terjadi saat kamu membuka banyak cabang adalah kontrol keuangan kamu yang tidak sepenuhnya maksimal pada setiap cabang. Solusi terbaik adalah menggunkan software akuntansi yang memiliki fitur multi cabang untuk memudahkan kamu memantau keuangan dan inventori seluruh cabang pada bisnis kamu.
10. Melakukan monitoring dan mengukur performa
Langkah terakhir yang perlu dilakukan selaku pemilik bisnis adalah memahami sangat pentingnya untuk melakukan monitoring dan mengukur performa keuangan bisnis sedini mungkin. Hal ini karena poin ini masih berkaitan dengan cara mengembangkan bisnis dan bagaimana mendidik diri sendiri akan tanggung jawab memiliki bisnis. Dengan mendidik diri sendiri, seorang pemilik bisnis bisa melakukan monitoring dengan baik dan mengukur performa keuangan perusahaannya.