Semua orang kiranya punya keunggulannya masing-masing dalam dunia kerja. Bayangkan jika perbedaan itu ditunjukkan di tempat kerjamu sepertinya sistem ranking layaknya di sekolah. Kira-kira akan dapat peringkat berapa kamu di antara seluruh karyawan? Memang kompetisi dan rasa kompetitif dalam tempat kerja sulit dihindarkan namun tentu saja semua orang ingin berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik, demi meraih posisi serta gaji yang lebih baik. Namun kebenaran pahitnya, terlalu terobsesi untuk mengalahkan rekan kerjamu hanya akan memicu stres dan anxiety. Nantinya setiap hari, kamu akan menuntut diri kamu sendiri untuk lebih unggul dari mereka. Kalau sudah begini apakah tidak melelahkan? Dibanding melakukan itu, yuk ganti strategimu dengan 10 cara berpikir yang harus kamu miliki saat bersaing di industri kerja.
10 Cara berpikir yang harus kamu miliki saat bersaing di industri kerja
1. Ambilah sudut pandang positif bahwa pesaing di dunia kerja adalah hal yang biasa
Hal pertama yang perlu kamu pahami dalam adanya persaingan di dunia kerja adalah selalu berusaha menjadi seseorang dengan sudut pandang positif dalam melihat pesaingmu di dunia kerja. Anggaplah pesaingmu adalah orang yang selalu memperhatikan dan memberikan masukan tentang segala bentuk kekurangan dalam hal kamu menyelesaikan pekerjaan. Jika pesaingmu mengatakan perlu ada perbaikan maka perbaikilah dengan kualitas yang terbaik dari apa yang dia sarankan. Dengan cara seperti ini tentunya dapat menghindari turunnya semangat kerja dan terciptanya benturan dalam lingkungan kerja. Ingatlah perbedaan itu adalah segala sesuatu yang natural terjadi, jangan pernah dihindari tapi hadapi lah dengan cara yang elegant yaitu selalu mengambil sudut pandang positif.
2. Kenali pesaingmu dan jadilah rekan kerja yang baik
Selalu berpikiran positif terhadap pesaingmu itu memang sudah semestinya. Hal ini tentunya akan menjadikan sebuah keuntungan untuk kamu dalam mengamati kekurangan dan kelebihan pesaingmu. Dengan mengamati kekurangan maka kamu akan bisa lebih pede mengembangkan potensi kerja di atas kualitas rata-rata pesaingmu. Sebaliknya dengan mengamati kelebihan pesaingmu maka kamu akan bisa banyak belajar hal baru yang belum kamu ketahui dari pesaingmu di dunia kerja. Dengan ini maka kamu bisa menjadi rekan kerja yang baik untuk pesaingmu.
3. Semua orang punya keunggulan masing-masing
Alih-alih memandang rekan kerjamu sebagai saingan yang harus disaingi, coba rangkul mereka sebagai partner tim. Tentunya tiap temanmu memiliki keunggulan dalam bidang yang berbeda-beda. Akan sangat menguntungkan bila kamu bisa bekerja sama dengan mereka. Pengetahuan, skill, dan pengalaman yang berbeda-beda bila disatukan akan menghasilkan perpaduan tim yang lebih hebat. Selain itu, kamu bisa menciptakan lapangan kerja yang suportif dan diselingi persaingan sehat. Bukankah lebih menyenangkan?
Baca juga: Inilah 10 Rutinitas Orang Sukses Saat Weekend yang Perlu Kamu Tiru
4. Mulailah peduli potensi dalam diri
Peduli dengan potensi dalam diri sendiri merupakan cara untuk menghadapi pesaing di dunia kerja. Sebuah kritikan yang diberikan pesaing adalah sebuah sarana untuk mengembangkan diri. Kita dapat mengembangkan diri berdasarkan potensi yang masih terpendam. Sebagai contoh, ketika perusahaan kamu menunjuk kamu untuk presentasi dalam sebuah pitching project maka kamu harus menghadapinya dan jadikanlah ini sebuah kesempatan emas dan tunjukkan bahwa kamu bertanggung jawab terhadap kepercayaan ini. Jangan berpikir untuk pitching tersebut berhasil, jika berhasil itu adalah bonusnya.
5. Tidak perlu menjatuhkan orang lain untuk mengangkat diri sendiri
Tentu sebelum menilai orang lain, kamu harus tahu kemampuan serta kelebihanmu dahulu. Pikirkan apa keunikan yang membedakanmu dengan rekan kerja lain mungkin ketelitianmu dalam membuat laporan, atau keuletanmu mengerjakan sesuatu, atau apapun! Setelah itu, perbanyak ambil proyek atau pekerjaan yang bisa menyokong kelebihanmu. Kalau perlu, ambil khursus untuk memperluas wawasanmu di tempat kerja. Ini adalah contoh persaingan sehat tanpa perlu menjatuhkan orang lain.
6. Miliki tujuan yang jelas dalam bekerja
Cobalah untuk menanyakan kepada diri kamu sendiri: hal apa yang kamu cari dari persaingan di tempat kerja? Apakah itu promosi jabatan? Atau hanya pamer di depan rekan kerjamu demi gengsi? Apa yang kamu lakukan bergantung pada tujuan dan goal-mu, apa itu jangka pendek atau jangka panjang. Miliki tujuan yang jelas, agar kamu tidak gegabah dan salah langkah.
7. Budayakan etika kerja yang baik
Membudayakan untuk memiliki etika kerja yang baik bukan berarti kita menjadi sosok “penjual lidah”. Penjual lidah disini adalah selalu mengatakan bahwa yang dikatakan akan selalu berhasil dengan positif dan berdampak terhadap kemajuan perusahaan. Etika kerja yang baik adalah melakukan segala sesuatu yang bersifat rasional dan berdasarkan perhitungan yang wajar. Etika kerja yang baik juga dapat dimulai dengan adanya sinergi pekerjaan yang baik tanpa adanya unsur menjatuhkan pesaingmu. Bagaimana jika pesaingmu menjatuhkan kamu? Dalam hal ini kamu harus menerima dan tidak boleh ada niatan untuk berbuat hal yang sama.
Baca juga: 10 Kelebihan Perempuan di Dunia Kerja Yang Tidak Bisa Dianggap Remeh
8. Buat rasa kompetitifmu bisa menjadi wadah untuk mencoba hal baru
Gunakan rasa kompetitifmu bukan untuk menjatuhkan orang, tapi untuk mengambil langkah keluar dari zona nyaman. Pelajari hal baru, perluas skillmu, dan tambah pengetahuan setiap saat. Selalu siap untuk tantangan baru yang bisa datang kapanpun. Jadi kalau memang kamu ingin unggul di tempat kerja, cara yang benar adalah dengan cara membekali diri sendiri dengan pengetahuan. Alih-alih menyebarkan gosip tentang rekan kerjamu, manfaatkan waktumu sebaik-baiknya untuk riset ide yang lebih inovatif, mengikuti lebih banyak khursus, mengambil projek lebih menantang. Percayalah, karena tak ada usaha yang sia-sia.
9. Lakukan kolaborasi
Jika kamu berpikir bahwa persaingan di dunia kerja harus membuat kamu selalu berkompetisi dengan rekan kerja, maka kamu harus merubah hal tersebut. Berkolaborasi dan bergabung dalam sebuah tim akan membuat kamu bekerja dengan lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan bekerja sendiri. “Jika kita mau buat dampak yang lebih besar, kita harus berkolaborasi. Jangan sampai kompetisi yang semakin luar biasa ini malah jadi penghalang. Justru, jadikan ini sebagai kesempatan untuk kolaborasi.”
10. Mengasah hard skill dan soft skill
Hard skill yang dapat diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, dan pengulangan secara terus menerus kiranya bakal menjadi faktor penentu keberhasilan kamu bersaing di tengah ekonomi global yang beralih ke dunia digital. Karena itu dengan menguasai skill yang relevan, kiranya kamu dapat bersaing secara tugas dan jabatan. Adapun jika kamu kurang dalam keterampilan nonteknik atau yang bersifat soft skill, kiranya hal tersebut perlu di asah terus menerus agar kemampuan kamu dalam bertutur kata, memecahkan masalah, hingga berpikir kreatif bisa membantu kamu dalam beragumen atau saat bersaing di lingkungan kantor.