Menjadi pekerja penuh waktu adalah keinginan hampir semua orang, mungkin termasuk kamu yang sedang membaca tulisan ini. Pasalnya, jenis pekerjaan ini menawarkan kelebihan yang tidak bisa didapatkan jika kamu memilih menjadi pekerja paruh waktu atau bahkan freelancer.
Untuk diketahui, sebenarnya jenis pekerja dapat dibagi menjadi enam jenis jika dilihat berdasarkan jadwalnya. Tiga jenis di antaranya sudah kami disebutkan di atas, yakni pekerja penuh waktu (full time), paruh waktu (part time) dan freelance. Tiga jenis lainnya yang mungkin kamu kurang sadari antara lain pekerja shift pagi, shift malam, dan yang bekerja secara fleksibel.
Keenam jenis pekerja itu memiliki konsep, kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Oleh karenanya, kamu yang saat ini ingin bekerja, harus mengetahui semua hal itu. Namun, dalam pembahasan kali ini, Uptown hanya menjelaskan tentang konsep pekerja penuh waktu atau full time serta perbedaannya dengan pekerja paruh waktu. Semoga semua informasi ini bisa menjelaskan definisi hingga keuntungan yang didapatkan dari masing-masing konsep kerja tersebut. Selamat membaca!
Definisi Pekerja Penuh Waktu
Secara sederhana, definisi pekerja penuh waktu adalah pekerja yang mempunyai waktu kerja penuh. Secara panjang, pengertian pekerja penuh waktu adalah pekerja yang mempunyai waktu kerja selama 35 – 40 jam per minggu. Jadi, setiap harinya pekerja harus bekerja selama 7 hingga 8 jam. Sebagai contoh Uptown menerapkan waktu kerja lima hari (Senin – Jumat) dalam seminggu. Maka, per harinya perusahaan Uptown harus mematok waktu kerja 8 jam per hari untuk para pekerja/karyawannya.
Adapun jika perusahaan Uptown menerapkan waktu kerja selama enam hari (Senin – Sabtu) dalam seminggu. Maka, per harinya perusahaan tersebut harus mematok waktu kerja 7 jam per hari untuk para pekerja/karyawannya. Sementara itu, penentuan waktu kerja per hari tergantung dengan keputusan perusahaan. Di Indonesia, pada umumnya waktu kerja yang diterapkan bisa mulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 atau ada juga yang menerapkan waktu kerja mulai pukul 09.00 hingga 17.00.
Perlu kamu ketahui, aturan mengenai pekerjaan penuh waktu atau full time ini telah diatur secara hukum dalam UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Di dalam Undang-Undang itu, tertulis aturan mengenai waktu kerja full time sebagaimana disebutkan di atas. Lebih lanjut, perusahaan biasanya menerapkan kerja lembur bagi pekerja penuh waktu jika ada pekerjaan atau proyek yang membutuhkan penyelesaian yang cepat. Jika ini dilakukan oleh pekerja, ia akan mendapatkan upah tambahan atau uang lembur yang besarannya tergantung dengan pekerjaan yang diselesaikan dak keputusan dari perusahaan.
Baca juga: 10 Cara Memaksimalkan Kinerja Karyawan Saat Pandemi COVID-19
9 Keuntungan Menjadi Pekerja Penuh Waktu
Ada sejumlah keuntungan yang akan kamu dapatkan jika memutuskan menjadi pekerja penuh waktu di suatu perusahaan. Berikut kami paparkan selengkapnya.
1. Gaji dan tunjangan yang stabil
Kebanyakan orang Indonesia menyukai pendapatan yang stabil setiap bulannya. Tentunya, besaran dari pendapatan itu dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Nah, jika kamu menjadi pekerja penuh waktu, kamu akan mendapatkan gaji yang stabil setiap bulannya. Bahkan, saat pekerjaan kamu senggang pada hari-hari tertentu, hal itu tidak memengaruhi perubahan besaran gaji yang kamu terima dalam sebulan.
Bahkan, selain gaji pokok, kamu juga akan mendapatkan tunjangan, seperti Tunjangan Hari Raya atau yang biasa dikenal dengan sebutan THR, tunjangan kesehatan, tunjangan anak dan lainnya (tergantung dengan keputusan perusahaan). Lebih lanjut, sebagaimana dijelaskan di atas, jika kamu melakukan kerja lembur, maka kamu juga akan mendapatkan upah tambahan dari perusahaan. Ini-lah alasan mengapa banyak orang yang lebih memilih menjadi pekerja penuh waktu.
2. Mendapatkan hak cuti
Perusahaan, pada umumnya, memberikan hak cuti kepada pekerja/karyawan penuh waktu. Biasanya hak cuti diberikan sebanyak 12 hari dalam setahun. Nah, kamu dapat memanfaatkan hak cuti ini untuk kepentingan di luar pekerjaan yang bersifat urgen. Misalnya, istri kamu sedang melahirkan, ada saudara yang meninggal dan lainnya. Kamu bisa memanfaatkan hak cuti seperlunya.
3. Adanya jenjang karir
Siapa sih yang tidak ingin naik jabatan? Semua pasti menginginkan hal itu karena penghasilan yang didapatkan juga akan meningkat. Nah, bagi kamu yang memilih menjadi pekerja penuh waktu, kamu akan mendapatkan kesempatan naik jabatan jika kinerja kamu sangat baik di mata perusahaan. Jadi, kamu harus bekerja dengan giat dan sesuai target yang telah ditentukan agar lebih mudah naik jabatan yang lebih tinggi.
4. Jam kerja tetap
Jangan dikira menjadi freelancer atau pebisnis itu mudah dalam hal memanajemen waktu dengan baik. Ya, waktu kerja yang bebas terkadang membuat freelancer atau pebisnis mengulur-ulur waktu sehingga pekerjaannya molor. Pada ujungnya, mereka lebih lama mendapatkan penghasilan.
Nah, bagi pekerja penuh waktu, hal itu tidak akan terjadi. Sebab, pekerja penuh waktu akan mendapatkan jadwal kerja yang cenderung tetap setiap harinya (jika tidak ada lembur). Hal ini dapat membuat pekerja lebih mudah mengatur waktu dengan baik. Dan, bahkan bisa meluangkan waktu untuk me time atau bercengkerama dengan keluarga.
Misalnya, kamu bisa memanfaatkan waktu libur kerja weekend untuk berwisata dengan keluarga. Atau, me time dengan hobi yang kamu sukai. Ini penting dilakukan sebagai cara untuk me-refresh diri sebelum memulai aktivitas bekerja di hari aktif.
5. Leluasa bertemu banyak orang
Kamu dapat belajar tidak sedikit hal dari orang-orang yang kita temui sekitar menjadi karyawan. Terutama andai kamu bekerja di bidang kreatif atau sales yang memang sangat bersangkutan dengan orang lain. Keuntungan menjadi karyawan yang satu ini bakal mengasah keterampilan kamu untuk mengetahui karakter orang lain. Bukan tak dapat pula bila kamu mendapat pembelajaran berharga dari masing-masing orang yang kita temui. Keuntungan ini belum tentu didapatkan freelancer yang tidak jarang bekerja secara berdikari dengan sistem remote.
6. Motivasi kerja meningkat
Pekerja penuh waktu di suatu perusahaan, pastinya, memiliki rekan kerja. Nah, rekan kerja ini bisa kamu jadikan motivasi dan penyemangat agar semakin produktif dalam sehari-hari. Seperti diketahui, motivasi sangat berguna untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Motivasi ini harus diisi terus setiap waktu supaya semangat kerjanya tidak kendor. Oleh karenanya, manfaatkan motivator atau teman-teman di sekeliling kamu dengan baik untuk memacu kinerja kamu akan terus mengalami peningkatan yang gemilang. Di sisi lain, rekan kerja juga bisa dijadikan teman di luar lingkungan kerja jika dirasa cocok dengan kepribadian kamu.
7. Bisa belajar dari pengalaman rekan kerja
Selain yang disebutkan pada poin kelima, rekan kerja juga bisa dijadikan ‘pengajar’ yang baik dalam berbagai hal, baik dalam urusan kerja maupun di luar kerja. Ya, kamu dapat berbagi ilmu dan pengalaman bersamanya, yang tidak hanya terikat pada urusan pekerjaan.
Dari mereka, kamu sangat mungkin mendapatkan pelajaran hidup yang berharga. Hal ini tidak bisa didapatkan oleh pekerja freelance yang menerapkan sistem remote dalam menjalankan pekerjaannya. Itulah pembahasan tentang definisi dan keuntungan pekerja penuh waktu atau full time. Sekarang, kamu memahami menjadi pekerja penuh waktu adalah sesuatu yang menyenangkan dalam berbagai hal, termasuk dalam hal penghasilan.
Baca juga: 10 Manfaat Melakukan Journaling bagi Karyawan dan Perkembangan Karir
8. Jaminan hak saat pemutusan hubungan kerja
Bukan tidak mungkin sesuatu yang buruk terjadi saat kamu tengah menjalani pekerjaan ini, bisa saja dari kondisi perusahaan yang sulit, atau memang keadaan yang memaksamu untuk pindah atau berhenti bekerja. Jika suatu saat kamu harus menghadapi situasi seperti ini, status karyawan tetap akan sangat menguntungkan karena kamu berhak untuk mendapatkan penggantian hak hak dan pesangon yang sangat bermanfaat.
Sedangkan untuk karyawan kontrak tidak akan mendapat hal hal spesial seperti ini, jika terjadi pemutusan hubungan kerja dari pihak perusahaan bisa saja kamu harus berhenti bekerja tanpa menerima kompensasi apapun. Bahkan ada beberapa perusahaan yang menerapkan penalti jika seorang karyawan kontrak berhenti bekerja sebelum durasi kontrak kerja berakhir.
9. Pandangan masyarakat yang lebih positif
Sebenarnya, kamu boleh mengambil pekerjaan apapun selama pekerjaan tersebut masih halal. Masalahnya, pandangan masyarakat terkait pekerja lepas selalu tidak mengenakkan. Mereka beranggapan bahwa pekerja freelance tidak pernah menghasilkan dan lebih menjunjung tinggi para pekerja full time atau kantoran. Seorang full time memang memiliki gaji besar, kerja di depan komputer dan ruangan AC. Kesehatan dijamin perusahaan dan segala hal yang terlihat enak di depan mata. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa banyak pekerja full time yang bekerja 12 jam sehari, tetapi masih memiliki gaji yang pas-pasan atau kecil. Semuanya tergantung passion yang kamu miliki. Pilihlah jenis pekerjaan yang sesuai dengan passion kamu sendiri.
Kerja paruh waktu atau penuh waktu? Pilihannya ada di tangan kamu
Tidak perlu mendengar apa yang dikatakan oleh orang-orang terkait pekerjaanmu, selama itu halal dan membuatnya nyaman, lakukanlah dengan sebaik mungkin dan buktikan bahwa kamu bisa berhasil dengan pekerjaan yang diambil tersebut. Beberapa pertimbangan di atas terkait memilih kerja antara paruh waktu, freelance, atau penuh waktu bisa kamu diskusikan dengan keluargamu sendiri. Namun, pilihan tetap berada pada dirimu yang akan melaksanakan dan action langsung ke lapangan.