Tahukah kamu orang sukses rata-rata melakukan journaling dalam kesehariannya? Buat kamu yang kurang familiar, journaling merupakan kegiatan dimana kamu menuliskan segala pikiran dan perasaan kamu saat itu juga. Lewat cara ini kamu dapat mengungkapkan hal apapun yang kamu rasakan secara jujur. Jurnal tersebut juga merupakan catatan tertulis dari pikiran dan perasaan yang ada di benak kepala kamu. Dengan begitu kamu bisa mencari tahu apa sih yang selama ini membuat kamu senang, kesal, ataupun marah. Singkat kata, melakukan journaling singkat yang memakan waktu tidak lebih dari sepuluh menit sehari bisa memberi efek samping yang positif bagi para karyawan dan perkembangan karirnya sebagai seorang professional. Kalau sudah begini, kamu pasti tertarik kan untuk melakukannya? Nah sebelumnya, kita akan jabarkan lebih luas ni 10 manfaat melakukan journaling bagi karyawan dan perkembangan karirnya. Selamat membaca!
10 Manfaat melakukan journaling bagi karyawan dan perkembangan karir
1. Membantu mengenal diri sendiri
Hal pertama dan paling mendasar yang didapatkan dari melalui proses menulis adalah kamu akan dapat mengenali siapa dirimu sendiri dan emosi apa saja yang tengah kamu rasakan saat itu. Kamu akan jadi bisa merefleksikan dirimu sendiri ke dalam tulisan, lalu meningkatkan self awareness dengan lebih baik. Baru setelah itu, catatan yang terangkamu baik dalam sebuah kata-kata akan bisa kamu pergunakan sebagai bahan evaluasi pribadi yang bisa membantu kamu membentuk sebuah persepsi baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
2. Mengurangi rasa cemas
Manfaat journaling paling utama yang mungkin dirasakan oleh teman-teman lain yang bekerja di sebuah perusahaan adalah untuk menjaga kesehatan mental atau mengurangi rasa cemas. Dilansir dari Harvard Health Publishing, menuangkan kecemasan dan perasaan lain saat journaling dapat membantu kamu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih fokus. Pasalnya, saat sedang cemas, kamu cenderung mengerahkan energi dan perhatian terhadap apa pun itu yang dicemaskan. Dengan menuliskannya di jurnal, kamu dapat mengeluarkan beban yang ada di pikiran dan dapat kembali fokus dengan hal yang lebih penting. Pekerjaan pun jadi dapat diselesaikan dengan baik.
3. Meningkatkan daya ingat
Rutin menulis journaling juga merupakan cara yang bagus untuk mengingat momen-momen tertentu dalam waktu dan fase hidup. Saat kamu menulis dengan tangan, ini merangsang kumpulan sel yang disebut Reticular Activating System (RAS). Pikiran kamu menempatkan apa pun yang difokuskan di garis depan dan memprosesnya pada tingkat yang lebih dalam. Tindakan fisik seperti menulis bisa membawa pusat informasi dan membuat otak tahu bahwa ia harus memberikan perhatian yang cermat.
Baca juga: 10 Ide Bisnis Unik di Indonesia yang Belum Ada Banyak Pesaing
4. Meminimalkan kebiasaan buruk dan membuat hidup lebih terorganisasi
Seringkali kita merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan pada hari itu dan pada akhirnya hari berlalu begitu saja, tanpa kita melakukan suatu hal yang berarti. Hal tersebut sering terjadi mungkin karena kamu memiliki waktu kerja yang berantakan, terlalu banyak pekerjaan, atau bahkan terlalu banyak waktu luang untuk scrolling media sosial, ada baiknya kamu melakukan sebuah jurnaling yang sifatnya dapat membantu kamu melakukan hal yang lebih produktif. Hal ini disarankan para ahli karena melalui “jurnal produktivitas” ini kamu dapat meminimalkan kebiasaan buruk kamu selama bekerja, sehingga kamu dapat lebih produktif dalam menjalani hari-hari.
5. Menentukan target
Manfaat journaling selanjutnya adalah menentukan target, baik dalam hidup maupun pekerjaan. Kamu bisa membiasakan diri untuk menuliskan apa saja yang diinginkan, mengapa kamu menginginkannya, dan bagaimana cara mencapainya. Dilansir dari Monster, menuliskan semua hal tersebut dapat membantu kamu untuk menentukan apa yang benar-benar kamu inginkan dan kemungkinan lainnya, terutama dari segi karier. Ketika menentukan target, kamu dapat melihat kembali apa yang sudah dicapai, dan apa saja yang bisa diperbaiki nantinya. Dengan begitu, kamu memberi ruang bagi diri sendiri untuk terus menjadi lebih baik, dan memperbesar peluang untuk berkembang dalam karier.
6. Mengasah kreativitas
Ketika melakukan journaling, kamu dapat memilih apa saja yang ingin dituliskan dan bagaimana menuliskannya. Kamu bisa memasukkan warna untuk menandakan setiap emosi yang dirasakan, atau untuk menandakan kejadian-kejadian tertentu. Sebagai contoh, kamu menggunakan warna merah untuk menulis apa yang dirasakan di rumah, lalu ungu untuk kantor, dan sebagainya. Kamu juga bisa menambahkan gambar di setiap tulisan, jika memang dapat membantu untuk lebih leluasa mencurahkan perasaan. Nah, kebebasan dalam menulis dan menggambar apa pun di dalam jurnal pada akhirnya dapat mengasah kreativitas kamu.
7. Menuliskan ide-ide menarik
Dilansir dari Forbes, journaling dapat membantu kamu menuliskan ide-ide yang mungkin dapat berguna di kantor. Ketika menulis di jurnal, kamu dapat menuangkan ide apa pun tanpa takut membuat suatu kesalahan. Pasalnya, kamu bisa langsung merasaakan manfaat journaling dengan mengembangkan ide-ide tersebut menjadi sesuatu yang lebih baik, atau justru terinspirasi menuliskan ide-ide baru yang lebih baik. Setelah melalui berbagai macam proses di dalam jurnal, ide tersebut dapat langsung kamu ajukan ke atasan atau rekan kerja. Tak hanya itu, kamu juga bisa menambahkan serangkaian ide yang muncul ketika sedang berada di sebuah meeting atau brainstorming dengan tim di kantor.
Baca juga: 10 Fungsi Manajemen Keuangan Untuk Bisnis UMKM
8. Meningkatkan keterampilan komunikasi
Hal lain yang didapatkan ketika kamu mulai membuat journaling adalah kamu bisa belajar untuk mengekspresikan diri dengan lebih baik. Hal ini memungkinkan mengomunikasikan perasaan dengan orang lain dengan lebih baik. Semakin sering kamu sadar diri maka semakin besar kemungkinan diri kamu dipahami oleh orang lain. Hal ini dikarenakan menulis mengarah pada pemikiran yang jernih pada gilirannya mengarah pada komunikasi yang jelas. Selain itu, menulis juga bermanfaat membantu hubungan dalam pernikahan semakin baik, dengan begitu tidak ada lagi kesalahpahaman.
9. Memaafkan dan mengiklaskan masa lalu
Seringkali masa lalu yang begitu menyakitkan hadir mengiris perasaanmu dan membuatmu hidup dalam kebencian. Entah kebencian terhadap orang-orang yang telah menyakitimu atau malah justru membenci dirimu sendiri. Dengan menulis pengalaman emosional, kamu akan bisa mengevaluasi dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang kamu lalui. Dengan begitu, kamu akan bisa dengan lebih mudah mengiklaskan setiap peristiwa menyakitkan dan memaafkan orang-orang yang telah menyakitimu.
10. Membentuk pribadi yang lebih banyak bersyukur
Sudah pasti menjadi kewajiban manusia untuk selalu bersyukur setiap saat. Namun untuk mereka yang setiap harinya sibuk mengurus pekerjaan, terkadang kita menjadi pribadi manuasia yang terlalu sibuk ingin seperti orang lain hingga lupa caranya bersyukur. Menerapkan rasa syukur secara khusus melalui tulisan dapat berkontribusi pada peningkatan rasa syukur. Melansir American Psychologist, journaling membuat seseorang lebih ramah, lebih terbuka, dan lebih cenderung terlibat dalam perilaku prososial, yang dapat meningkatkan dan memperluas jaringan dukungan sosial serta meningkatkan kepekaan terhadap semua yang harus disyukuri.