Penelitian menyebut kepemimpinan yang tidak efektif dapat merugikan perusahaan, baik dari segi pendapatan ataupun moral. Maka dari itu, kunci kesuksesan sebuah perusahaan atau organisasi adalah kepemimpinan kepada yang dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan kinerja pegawai di bawah kepemimpinannya. Seorang pemimpin yang baik juga mampu memberikan dampak positif dan memaksimalkan potensi tim untuk menunjukkan kemajuan ke arah yang lebih baik. Ada beberapa kriteria seorang pemimpin yang harus diketahui. Jika kamu memiliki kriteria atau kemampuan ini, maka hal tersebut bisa menunjukkan kredibilitas kamu sebagai pimpinan. Lalu, apa saja sih ciri-ciri kepemimpinan yang baik dan harus kamu ketahui? Berikut 10 ciri keterampilan komunikasi pemimpin yang efektif. Selamat membaca!
10 Ciri keterampilan komunikasi pemimpin yang efektif
1. Kemampuan menyesuaikan gaya komunikasi
Gaya komunikasi yang berbeda adalah penyebab komunikasi buruk yang paling sering terjadi. Menurut Economist Intelligence Unit, gaya komunikasi yang buruk dan dapat menyebabkan masalah yang lebih signifikan, seperti prioritas yang tidak jelas dan peningkatan stres. Oleh sebab itu, pemimpin sebaiknya mampu mengidentifikasi gaya kepemimpinan, sehingga dapat lebih memahami bagaimana sebaiknya berinteraksi dengan karyawan.
Jika seorang pemimpin memiliki kewibawaan, kemungkinan besar mereka memiliki visi yang jelas untuk mencapai kesuksesan dan menyelaraskan anggota timnya. Sementara pendekatan tersebut dapat efektif untuk beberapa orang, namun tak dipungkiri bisa gagal bagi orang lain. Motivasi setiap karyawan berbeda, jadi mengetahui cara menyesuaikan komunikasi sangat penting untuk memengaruhi orang lain dan mencapai tujuan organisasi.
2. Kemampuan menjadi active listener
Para pemimpin yang efektif tahu kapan mereka perlu berbicara dan, yang lebih penting, kapan mereka perlu mendengarkan. Tunjukkan bahwa pemimpin memiliki kepedulian dengan meminta pendapat, ide, dan umpan balik karyawan. Dan ketika mereka berbagi, terlibat secara aktif dalam percakapan—ajukan pertanyaan, undang mereka untuk menguraikan, dan membuat catatan.
Menjadi pendengar aktif (active listener) bukanlah hal yang mudah. Pemimpin sebaiknya menghindari interupsi ketika karyawan mengungkapkan pendapatnya. Tetap fokus pada karyawan dan apa yang mereka katakan. Untuk mencapai itu, pemimpin juga perlu menghilangkan gangguan, misalnya bermain handphone dan interupsi lainnya.
3. Kemampuan transparansi
Dalam sebuah survei oleh American Management Association, lebih dari sepertiga manajer senior, eksekutif, dan karyawan mengatakan mereka “hampir tidak pernah” tahu apa yang terjadi di perusahaan. Hal tersebut menihilkan adanya transparansi. Dampaknya tentu bisa meruntuhkan penghalang komunikasi antara pemimpin dan anggota timnya.
Pemimpin sebaiknya memiliki sikap transparansi yang tercermin dari cara berbicara secara terbuka terkait tujuan, peluang, dan tantangan perusahaan. Para pemimpin dapat membangun kepercayaan di antara tim mereka dan menumbuhkan lingkungan di mana karyawan merasa diberdayakan untuk berbagi ide dan berkolaborasi.
Mengakui kesalahan saja dapat mendorong eksperimen dan menciptakan ruang yang aman untuk pemecahan masalah secara aktif. Setiap individu harus memahami peran yang mereka mainkan dalam kesuksesan perusahaan. Semakin transparan pemimpin, semakin mudah bagi karyawan untuk membuat hubungan itu.
Baca juga: 10 Tipe Kepemimpinan Dalam Organisasi Yang Perlu Diketahui
4. Pengelolaan organisasi
Pemimpin yang efektif kiranya juga mampu mengelola organisasi yang luar biasa. Keterampilan ini akan membantu pemimpin tim merencanakan tujuan dan strategi, yang memungkinkan setiap anggota tim bekerja dengan optimal. Orang yang terbiasa melakukan sesuatu secara terorganisir akan membuat sistem yang bisa membantu memenuhi sasaran proyek sembari membimbing anggota dengan teratur.
5. Kemampuan mengajukan pertanyaan terbuka
Apabila pemimpin ingin memahami motivasi, pemikiran, dan tujuan karyawan dengan lebih baik, mulailah berlatih untuk mengajukan pertanyaan terbuka. Jennifer Currence, presiden perusahaan konsultan The Currence Group, mengatakan kepada Society of Human Resource Management untuk menggunakan akronim TED, yang merupakan singkatan dari:
(T): Tell me more atau ceritakan lebih banyak
(E): Explain what you mean atau jelaskan maksudmu
(D): Define that term or concept for me atau tentukan pengertian atau konsep untuk saya
Contoh kalimat pertanyaan terbuka di atas secara tidak langsung akan mengiring karyawan atau lawan bicara untuk menjelaskan masalah yang mereka hadapi secara lebih mendetail.
6. Kreatif dan inovatif
Steve Jobs, seorang maestro bisnis berpengaruh, pernah mengatakan bahwa salah satu hal yang membedakan seorang pemimpin dari seorang pengikut adalah inovasi. Kamu harus menjadi pemimpin yang kreatif dan inovatif untuk terus bersaing di dunia yang berubah dengan cepat ini. Dua hal ini akan membedakan kamu dengan tim kamu. Diperlukan ide-ide yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk terus menciptakan inovasi. Untuk menjadi kreatif dan inovatif, kamu dapat mengikuti dan menggunakan berbagai tips untuk berpikir lebih kreatif dan penuh inovasi.
7. Kecerdasan emosional
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak hanya cerdas secara kognitif tetapi juga cerdas secara emosional. Pemimpin yang ideal mampu mengendalikan emosi dalam situasi kritis apapun dan tetap tenang dalam menghadapi konflik yang muncul. Kecerdasan emosional juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran sosial dan membangun komunikasi yang efektif. Pemimpin yang cerdas secara emosional tidak akan mengambil keputusan dengan tergesa-gesa atau lebih mengutamakan ego pribadi, tetapi tetap mengutamakan rasionalitas.
Baca juga: 10 Keterampilan Manajerial yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin
8. Keluwesan berkomunikasi lewat bahasa tubuh
Komunikasi bukan hanya apa yang ingin dikatakan; melainkan perlu adanya penyesuaian atau pembawaan diri. Menurut pelatih eksekutif Darlene Price, sebanyak 93 persen dampak komunikasi berasal dari isyarat nonverbal. Untuk memastikan pesan sampai dengan tepat, fokuslah pada bahasa tubuh.
Jika pemimpin mencoba menginspirasi seseorang, berbicara dengan kepalan tangan dan alis yang berkerut tidak akan mengirimkan pesan yang tepat. Alih-alih, lakukan kontak mata untuk membangun minat dan hubungan baik dan tunjukkan senyum tulus untuk menyampaikan kehangatan dan kepercayaan.
9. Kemampuan menerima dan menerapkan umpan balik
Meminta umpan balik dari anggota tim tidak hanya dapat membantu dalam perkembangan sebagai pemimpin, tetapi juga membangun kepercayaan di antara rekan kerja. Namun demikian, penting bagi seorang pemimpin untuk tidak hanya mendengarkan umpan balik. Pemimpin sebaiknya memiliki rencana aksi untuk menindaklanjutinya.
Jika kamu terus menerima umpan balik dari tim, tetapi tidak menerapkan perubahan, mereka akan kehilangan kepercayaan pada kemampuan kamu. Perlu adanya keseriusan dari pemimpin untuk terus melakukan tindak lanjut terkait masukan yang didapatkan untuk perubahan.
10. Negosiator dan berintegritas
Selama bekerja tentuanya akan ada hambatan dan rintangan yang muncul. Mungkin saja ada ancaman yang cukup besar yang membuat pekerjaan tidak bisa selesai tepat waktu dan sesuai target. Pada saat-saat seperti inilah, pemimpin tim diharapkan bisa bernegosiasi dengan atasan dan klien. Namun di saat itu juga, pemimpin harus tetap memiliki integritas agar tidak melenceng jauh dari tugas yang diembannya.