Dalam sebuah organisasi, sudah selayaknya ada ketua atau pemimpin. Sosok pemimpin ini kadang disukai, namun juga bisa sebaliknya, tergantung dari tipe kepemimpinan yang diterapkan demi pencapaian visi dan misi perusahaan. Hal ini karena pemilihan dan penerapan tipe kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan biasanya memang disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Adapun dalam struktur organisasi, apabila tipe kepemimpinan perusahaan yang diterapkan sesuai dengan kondisi sekaligus target yang hendak dicapai, maka bisa mendorong seluruh elemen di dalam perusahaan untuk mengalami pertumbuhan ke arah yang lebih baik. Karyawan jadi bisa bekerja lebih sistematis dan otomatis produktivitas pun meningkat.
Hal positif berikutnya, banyak keuntungan yang bisa didapatkan, baik untuk perusahaan maupun karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Dari ilustrasi diatas, kepemimpinan yang tepat memang penting sekali, supaya seluruh karyawan bisa beradaptasi di lingkungan kerja. Jika dalam hal ini. Kamu merupakan karyawan dari suatu perusahaan, ada baiknya kamu dapat menyesuaikan diri dengan tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh pemilik perusahaan. Tertarik untuk mengetahui tipe-tipe kepemimpinan dalam organisasi sebuah bisnis? Berikut ulasan tentang 10 tipe kepemimpinan dalam sebuah organisasi atau perusahaan yang perlu kamu ketahui.
10 Tipe kepemimpinan dalam organisasi yang perlu kamu ketahui
1. Tipe Pemimpin Demokratis
Jika kamu bekerja di perusahaan yang memiliki pemimpin demokratis, artinya kamu dapat menyampaikan pendapat atau ide secara lebih terbuka sebagai kontribusi untuk memajukan perusahaan. Masukan kamu bisa jadi bahan pertimbangan pemimpin perusahaan untuk membuat keputusan bisnis. Memiliki pemimpin yang demokratis dengan gaya kepemimpinan efektif akan melahirkan karyawan inovatif dengan ide brilian dan gagasan yang dapat membawa perubahan bagi perusahaan.
Walaupun mungkin tidak semua ide karyawan akan diaplikasikan untuk kemajuan perusahaan, namun setidaknya kamu mendapat kesempatan menyampaikan pendapat. Tipe pemimpin demokratis sangat disukai banyak orang karena pendapat pegawai dihargai, dan juga tidak otoriter dalam memberikan pressure lewat beban kerja berlebihan dengan deadline ketat dan hasil yang sempurna. Pemimpin demokratis betul-betul bisa memberikan arahan kerja yang proporsional kepada karyawannya agar tidak mudah burnout.
2. Tipe Pemimpin Delegatif
Para pemimpin yang menerapkan tipe tipe kepemimpinan delegatif memberikan wewenang bagi anggotanya untuk mengambil keputusan. Tipe kepemimpinan ini sangat berguna bila dijalankan oleh orang-orang berpengalaman. Meski begitu, tipe kepemimpinan delegatif jarang diterapkan karena lebih banyak kelemahannya. Kelemahan tersebut di antaranya motivasi yang rendah, kecenderungan anggota untuk saling menyalahkan, dan kurangnya produktivitas.
3. Tipe Pemimpin Otoriter
Seperti namanya, pemimpin tipe otoriter sisi baiknya adalah memastikan pekerjaan bisa diselesaikan tepat waktu dan efektif tanpa banyak alasan, karena pemimpin memiliki matriks time balance dan tahu cara meningkatkan produktivitas kerja yang efektif. Maka mau tidak mau, karyawan jadi terlatih untuk disiplin dalam hal waktu dan ritme kerja.
Adapun sisi negatifnya, perlakuan pemimpin kepada karyawan cenderung menekan dan memaksakan kehendak hanya demi mencapai goals, sehingga seolah tidak peduli karyawan sedang sibuk menyelesaikan tugas lain. Pemimpin jenis ini akan memberikan pekerjaan tambahan hingga kamu sebagai karyawan terpaksa lembur dengan alasan demi akselerasi peningkatan profit perusahaan.
Meski perusahaan berkembang dan maju, namun tingkat resign dari perusahaan yang memiliki tipe pemimpin seperti ini bisa saja tinggi karena faktor kepemimpinan yang otoriter. Hal ini disebabkan ada beberapa individu yang tidak menyukai bekerja di bawah pressure atau tekanan.
Baca juga: 10 Cara Membentuk Tim Kerja yang Baik Dalam Perusahaan
4. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
5. Tipe Kepemimpinan Karismatik
Ketiga, ada kepemimpinan karismatik di mana tipe ini sisi positifnya adalah bawahan atau karyawan akan dengan senang hati melakukan apapun yang dibutuhkan pemimpin, mulai dari membantu project atau order baru yang harus segera ditangani, diminta melakukan revisi pekerjaan sesuai permintaan klien dan sebagainya. Karena pemimpin perusahaan berkharisma tinggi, karyawan akan merevisi pekerjaannya kembali dengan senang hati.
Sisi negatifnya, timbul ketergantungan yang tinggi terhadap pemimpin perusahaan akibat kenyamanan kerja yang diberikan. Suatu hari ketika ada pergantian pemimpin, maka kinerja dan produktivitas karyawan bisa jadi mengalami penurunan dengan berbagai alasan, seperti pemimpin yang baru tidak senyaman pemimpin sebelumnya.
6. Tipe Pemimpin Melayani
Tipe kepemimpinan selanjutnya yakni para pemimpin yang tak sungkan melayani. Tipe kepemimpinan ini percaya bahwa, ketika anggota tim merasa terpenuhi secara pribadi dan profesional maka mereka akan mampu menghasilkan pekerjaan yang hebat bagi perusahaan. Pemimpin ini mengutamakan kepuasan bagi karyawan, sehingga tidak mungkin bila mereka tidak dihormati oleh tiap karyawan. Mereka adalah tipe kepemimpinan yang baik dan terampil dalam membangun moral karyawan serta mampu membuat karyawan betah bekerja lama di perusahaan. Umumnya, tipe tipe kepemimpinan seperti ini ada dalam perusahaan nirlaba.
7. Tipe Pemimpin Militeristik
Tipe pemimpin ini sangat mementingkan disiplin tingkat tinggi. Baginya, seorang pemimpin harus memiliki keahlian pemimpin yang sesungguhnya. Apabila karyawan memiliki sifat yang selaras dengan sang pemimpin, maka kolaborasi kerja yang efektif bisa tercipta. Datang ke kantor tepat waktu dan pekerjaan dapat diselesaikan sesuai durasi deadline merupakan keharusan.
Sebaliknya, apabila karyawan tidak disiplin, dijamin mereka tidak akan bertahan lama bekerja di perusahaan tersebut, karena akan bermasalah dengan atasan, mulai dari mendapat teguran karena telat, kinerja yang lambat, dan kurang disiplin pada aturan kerja perusahaan.
Baca juga: 10 Fungsi Public Relation Dalam Perusahaan yang Sangat Penting
8. Tipe Pemimpin Paternalistik
Terakhir, ada tipe kepemimpinan yang dikenal dengan nama paternalistik. Penjelasan mudahnya, tipe pemimpin ini akan selalu memperlakukan bawahannya seperti pemula yang segalanya harus diajarkan, dipandu, dan dikontrol sesuai keinginan atasan. Bisa jadi, tipe pemimpin ini memiliki perfeksionis dalam kerja yang juga diinginkannya bisa dilakukan karyawannya.
Bagian terbaiknya, karyawan bisa perform dan dapat mengerjakan pekerjaan sesuai arahan atasan. Sisi negatifnya, kemandirian dan kreativitas pegawai jadi kurang berkembang serta tidak bebas dalam berpendapat untuk kontribusi terhadap kemajuan perusahaan.
9. Tipe Pemimpin Transaksional
Kepemimpinan transaksional berasal dari gagasan bahwa hubungan antara pemberi kerja dan karyawan bersifat transaksi. Maksudnya, ketika seorang karyawan menerima pekerjaan, dia setuju untuk mematuhi atasan dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan, dan dia akan diberi kompensasi sebagai imbalan atas usahanya.
Pemimpin dengan tipe ini biasanya menetapkan struktur yang didefinisikan dengan jelas yang berfokus untuk mencapai tujuan jangka pendek. Akibatnya, ada beberapa kekurangan yang dimiliki tipe transaksional seperti tidak banyak inovasi yang terjadi karena struktur perusahaan yang kaku dan tidak fleksibel, dan juga kreativitas karyawan menjadi tidak berkembang.
10. Tipe Pemimpin Visioner
Tipe kepemimpinan terakhir adalah tipe visioner. Pemimpin yang memiliki tipe ini biasanya memiliki visi yang jelas dengan selalu berinovasi dalam rangka mencapai target yang ditentukan. Mereka yang memiliki tipe kepemimpinan ini, selalu mendorong anggota timnya untuk selalu memacu dan mencoba hal-hal baru dalam meningkatkan kinerja dan menemukan metode yang ideal dalam proses pencapaian tujuan. Tipe ini juga memberikan kepercayaan penuh kepada anggota timnya untuk berkembang. Dengan kepemimpinan ini, anggota tim dapat berkembang secara cepat dengan belajar dari pengalaman sebelumnya dan menemukan solusi secara mandiri.
Enjoyed examining this, very good stuff, thankyou . “What the United States does best is to understand itself. Have you considered promoting your blog? add it to SEO Directory right now 🙂