Sering mengalami negosiasi bisnis yang alot? Hal tersebut sangatlah lazim apabila kamu menjalankan bisnis atau usaha terlebih di era pandemi saat ini. Hal ini biasa terjadi lantaran adanya perbedaan pendapat atau konflik di antara para eksekutif. Sebagai perusahaan yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi, sangatlah penting untuk memahami negosiasi bisnis. Lantas apa yang dimaksud negosiasi bisnis?
Negosiasi adalah suatu metode atau cara menyelesaikan perbedaan yang ada. Jadi, dengan kata lain negosiasi adalah metode di mana terjadi penyesuaian atau kompromi di antara kedua pihak agar menghindari konflik. Atau bisa dikatakan, negosiasi adalah proses penyelesaian perbedaan melalui sarana saling memberi dan menerima, baik dalam ranah bisnis atau kehidupan pribadi. Dalam dunia usaha, manajemen operasi atau ilmu manajemen saja tidak cukup.
Namun, dibutuhkan pemahaman tentang negosiasi bisnis agar cepat menyelesaikan perselisihan dan mencapai kesepakatan bersama terlebih dalam rangka menumbuhkan usaha di era pandemi. Pemilik bisnis sangatlah perlu membuat analisis SWOT untuk menemukan kekurangan dan kelebihan organisasi yang ia kerjakan. Lebih lanjut pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang peran negosiasi bisnis dalam pertumbuhan usaha di era pandemi. Semoga dapat membantu ya!
Peran negosiasi bisnis dalam pertumbuhan usaha di era pandemi
Pengertian negosiasi bisnis
Menurut pengertiannya, negosiasi bisnis adalah sebuah proses di mana dua perusahaan dengan misi berbeda, bertemu dan saling berdiskusi untuk mencapai kesepakatan bersama yang saling menguntungkan. Kesepakatan ini kemudian diharapkan mampu memenuhi kebutuhan kedua pihak. Misalnya, mensejahterakan karyawan, meningkatkan nilai valuasi perusahaan, mendorong kemajuan bisnis perusahaan, meningkatkan penjualan sebuah produk, dan lainnya. Dengan adanya kebutuhan perusahaan yang berbeda-beda, negosiasi dalam bisnis diharapkan dapat mengambil peran penting tersendiri. Kenapa begitu? Sebab, hasil dari proses negosiasi ini akan dapat saling menutupi kekurangan perusahaan.
Jenis-jenis negosiasi
Jika diteliti lebih lanjut, sebenarnya negosiasi mempunyai jenis-jenis yang berbeda. Perbedaan negosiasi ini terjadi dari adanya jumlah negosiator atau pihak-pihak yang melakukan negosiasi, keuntungan atau kerugian, serta situasinya.
Baca juga: 10 Manfaat Big Data Untuk Perkembangan Bisnis
1. Berdasarkan situasi
Bila dinilai berdasarkan situasu, maka negosiasi akan terbagi menjadi dua jenis, yaitu negosiasi formal dan negosiasi non formal. Negosiasi formal adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan dengan menempuh jalur hukum. Sedangkan negosiasi informal adalah jenis negosiasi yang bisa dilakukan dimana saja tanpa memerlukan jalur hukum.
2. Berdasarkan jumlah negosiator
Untuk negosiasi yang dinilai berdasarkan jumlah negosiator, maka negosiasi dibedakan menjadi negosiasi dengan pihak penengah dan tanpa pihak penengah. Negosiasi yang dilakukan dengan pihak penengah biasanya dilakukan oleh dua atau lebih pihak negosiator, sehingga setiap keputusan dan proses negosiasi akan memerlukan pihak penengah yang sifatnya netral. Sedangkan negosiasi tanpa pihak pengenah adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan tanpe membutuhkan bantuan pihak penengah dan umumnya hanya terjalin antar dua pihak saja.
3. Berdasarkan keuntungan dan kerugian
Untuk jenis negosiasi yang dinilai berdasarkan keuntungan dan kerugian, maka terbagi menjadi jenis negosiasi kolaborasi, dominasi, akomodasi, dan lose-lose. Jenis negosiasi kolaborasi adalah jenis yang melibatkan seluruh pihak untuk menyuarakan pendapat dan keinginannya, sehingga akan terjalin kolaborasi kepentingan dan keinginan untuk bisa mendapatkan solusi terbaik. Sedangkan jenis nogosiasi dominasi, sesuai namanya, jenis negosiasi ini akan mengentungkan salah satu pihak saja dan pihak lainnya tidak banyak mendapatkan keuntungan.
Untuk negosiasi akomodasi, setiap pihak yang melakukan negosiasi hanya akan mendapatkan keuntungan yang sedikit, bahkan bisa saja pihak lawan mendapatkan keuntungan yang banyak. Disisi lain, negosiasi lose-lose adalah negosiasi yang dilakukan untuk tidak melanjukan konflik atau konflik baru. Jadi, setiap pihak akan memilih untuk menyelasaikan masalah dengan kepala dingin.
Kemampuan dasar yang harus dimiliki negosiator
1. Komunikasi
Proses negosiasi dari komunikasi hingga mencapai kesepakatan, para negosiator harus memiliki kemampuan dasar komunikasi yang baik.
2. Meyakinkan
Seorang negosiator juga wajib memiliki Kemampuan untuk meyakinkan pihak lain, agar cepat tercapai kesepakatan dan keputusan.
3. Memiliki kesabaran
Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah kesabaran dalam mengambil tindakan dan keputusan.
4. Fleksibel
Selain itu memiliki ketajaman berpikir, beradaptasi dengan baik, mempunyai daya tahan, memiliki keahlian bersosialisasi, memiliki daya konsentrasi yang baik, memiliki artikulasi bicara yang baik, dan selera humor yang juga baik.
5. Memiliki data dan fakta
Kememapuan lainnya yang harus dimiliki negosiator yaitu harus paham bahwa setiap pendapatnya harus dilengkapi dengan fakta, alasan atau contoh yang jelas agar bisa dimengerti dengan mudah. Karena saat bernegosiasi, biasanya salah satu pihak akan menerangkan berdasarkan sudut pandangnya, dan pihak menolaknya dengan mengeluarkan sudut pandangnya sendiri. Proses ini akan terus berlanjut hingga kedua belah pihak yang bernegosiasi bisa mendapatkan kesepakatan.
Peran dan tujuan negosiasi bisnis
Negosiasi adalah pembicaraan antar perwakilan perusahaan yang memperhatikan kepentingan kedua pihak agar tidak ada yang dirugikan. Jadi, tujuan negosiasi bisnis adalah sangat penting agar bisa menemukan solusi dan alternatif yang lebih baik bagi semua. Berikut adalah peran dan tujuan negosiasi bisnis:
1. Menemukan kesepakatan kedua pihak
Dari contoh negosiasi bisnis di atas, dapat dilihat bahwa tujuan negosiasi bisnis sangat berperan dalam menemukan kesepakatan antara dua perusahaan yang bertikai. Negosiasi pada bisnis yang baik sangat dibutuhkan karena akan berkontribusi banyak bagi kesuksesan bisnis dan pertumbuhan usaha.
2. Mencapai kepuasan antar perusahaan
Negosiasi adalah proses memberi dan menerima yang berarti memberikan kepuasan terhadap masing-masing pihak. Sehingga, tujuan negosiasi pada bisnis akan berhasil menjalin hubungan yang baik dan bersedia saling kerja sama satu sama lain di masa depan. Dalam pasar yang kompetitif sekarang, negosiasi pada bisnis yang baik akan sangat dihargai. Bagi yang belum menguasai skill dalam bernegosiasi, sebaiknya dikembangkan lagi melalui praktik dan berbagai strategi.
3. Meningkatkan kerjasama di masa depan
Potensi kamu yang mampu bernegosiasi pada bisnis akan membuat investor atau mitra bisnis ingin bekerja sama. Kemampuan negosiasi adalah kunci bisnis yang sukses. Strategi lain untuk meningkatkan kemampuan negosiasi bisnis adalah mempraktikkan secara langsung, workshop, seminar, dan sebagainya.
4. Menghindari hal-hal negatif
Tujuan terakhir yang dapat timbul dari negosiasi bisnis adalah untuk menghindari hal-hal negatif, seperti perbedaan pendapat dan pertikaian karena tidak ada pihak yang ingin mengalah dan mendengarkan pendapat pihak lain apabila terjadi masalah di kemudian hari.
Cara praktis melakukan strategi negosiasi bisnis
Nah, mungkin kamu saat ini bertanya bagaimana sih cara atau strategi yang tepat dalam bernegosiasi? Tidak perlu khawatir, kamu bisa melihat beberapa strategi yang efektif untuk kamu terapkan.
1. Persiapan dan oerencanaan sederhana dan komprehensif
Ketika kamu ingin melakukannya, sebaiknya buatlah persiapan dan perencanaan yang sederhana namun komprehensif tentang pihak perusahaan yang akan menjadi partner. Misalnya cari tahu latar belakang perusahaan tersebut, apa saja peluang yang bisa didapatkan, serta alasan yang tepat dalam negosiasi. Lakukan secara komprehensif, agar hasilnya lebih optimal.
2. Menentukan aturan
Pada tahap ini harus menentukan garis besar dan aturan-aturan untuk melakukan proses negosiasi, siapa yang akan menjadi bagian dari negosiasi dan masalah apa yang akan dinegosiasikan.
3. Penjelasan
Pada tahap ini, tiap pihak harus mengutarakan apa yang diinginkan. Tiap pihak bisa memberi dokumentasi atau pemaparan yang jelas dan diperlukan untuk mendukung posisi masing-masing pihak.
Baca juga: 10 Tips Freelance untuk Mengembangkan Bisnis dalam Masa Krisis
4. Fokus pada tujuan negosiasi
Seringkali pebisnis mengalami negosiasi yang alot karena lupa dengan tujuan awal atau sesuatu yang diinginkan. Dapat dikatakan “terkecoh dengan pihak lawan”, dan akhirnya negosiasi tidak berjalan sesuai rencana. Untuk itu, penting untuk tetap fokus pada tujuan dan sebaiknya tidak mengembangkan pembicaraan ke arah yang tidak menguntungkan kamu.
5. Tawar-menawar dan penyelesaian masalah
Selanjutnya tahap tawar-menawar dan penyelesaian masalah. Tahap ini bertujuan mencari solusi. Kedua belah pihak diharapkan saling fokus pada masalah dan kepentingan, bukan pada orang atau posisi dalam mencapai titik temu.
6. Siapkan rencana yang menguntungkan
Agar lebih sukses, pastikan kamu telah menyiapkan rencana utama yang menguntungkan dan juga rencana cadangan yang bisa diterima oleh calon partner kamu. Sangat lazim, bahwa kedua belah pihak ingin menemukan satu titik yang saling menguntungkan. Sehingga ini perlu dilakukan untuk menghindari risiko atau kerugian yang tidak diinginkan.
7. Jalin hubungan baik
Kegiatan ini akan berhasil jika kamu dapat menjalin hubungan baik dengan pihak perusahaan yang akan menjadi partner. Tentunya komunikasi memiliki peranan penting. Buat impresi pertama yang baik, agar ke depannya tujuan kamu tercapai dengan sukses.
8. Penutupan dan implementasi
Sedangkan pada tahap ini atau tahap terakhir dari proses negosiasi. Segala sesuatu diputuskan secara bersama. Tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
– Dokumen yang sudah disepakati.
– Meneliti kembali pon-poin utama untuk menghindari salah pengertian.
– Uraikan dengan jelas semua ketetapan dari persetujuan.
– Kedua pihak harus membaca dan menandatangani dalam memperoleh kesepakatan atas apa yang dirundingkan.