Memasuki bulan Januari biasanya teman-teman ada yang sudah masuk kerja atau bahkan mendapatkan sesi interview untuk masuk ke kantor yang baru. Nah dalam sebuah proses melamar pekerjaan ini seringkali menjadi tahap yang menakutkan bagi para pencari kerja. Apalagi buat mereka yang baru lulus kuliah atau bahasa kerennya masih berstatus fresh graduate. Gugup, tangan berkeringat, dan otak mendadak mampet kerap dirasakan oleh mereka yang akan melakukan sesi interview. Nah agar hal tersebut tidak terjadi, kalian perlu tau ni pertanyaan apa saja yang akan dilempar oleh pihak HRD. Berikut ini adalah 10 pertanyaan yang sering ditanyakan saat interview dan jawabannya.
10 pertanyaan yang sering ditanyakan saat interview
1. Ceritakan tentang diri kamu
Ini adalah pertanyaan yang akan diajukan di manapun kamu melamar pekerjaan. Mulai dari barista di coffee shop sampai menjadi staf intern di perusahaan agency, pertanyaan ini pasti akan sering muncul. Adapun, pertanyaan ini seringkali berubah menjadi “Jelaskan diri kamu dalam tiga kata”. Namun yang terpenting kamu bisa menjawabnya dengan intisari bahwa kamu akan cocok dengan perusahaan ini jika kamu di hire.
Contohnya: “Saya seorang desainer grafis dengan lima tahun pengalaman di industri fashion. Sebagai seorang team leader, saya mengkoordinasikan pekerjaan untuk sebuah grup kecil desainer grafis dan copywriter, sekitar 3-5 orang. Saya rajin memperbarui diri dengan tren dan teknologi terbaru. Itulah kenapa pimpinan memilih saya untuk memelopori program rebranding secara global.”
2. Kenapa kami perlu merekrut kamu?
Pertanyaan yang sering ditanyakan HRD berikutnya adalah alasan mereka untuk merekrut kamu. Namun, dalam hal ini kamu lah yang harus memberikan alasan kenapa kamu adalah pilihan terbaik untuk mereka. Ini biasa ditanyakan karena mereka ingin memastikan bahwa kamu memang sosok yang tepat bagi perusahaan.
Contoh jawaban untuk jenis pertanyaan ini adalah: “Saya punya pengalaman bertahun-tahun dalam melakukan Digital Marketing. Saya biasa mengerjakan Digital Marketing dengan berbagai platform atau tools seperti SEM Rush, Google AdWord, dan lain lain. Saya juga sering kali berkordinasi dengan tim copywriting dan graphic design untuk berbagai proyek besar.”
3. Ceritakan apa yang kamu lakukan di posisi saat ini
Pertanyaan ini seharusnya bukan hal yang sulit untuk dijawab. Apalagi jika kamu memang percaya diri dengan skill yang kamu punya. Apalagi akan lebih baik lagi jika kamu menghubungkan dengan posisi yang kamu lamar saat itu. Sehingga, perusahaan akan menemukan kecocokan antara pekerjaan kamu sehari-hari dengan posisi yang dibutuhkan di tempat mereka.
Contoh jawaban yang baik kira-kira seperti ini: “Dalam tugas dan peran saya sebagai seorang teknisi sistem IT, saya bekerja dalam sebuah tim yang tugasnya saling melengkapi. Saya memberikan dukungan dan bantuan bagi para teknisi sistem dan programer. Selain itu, saya juga menyesuaikan perangkat lunak agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan, hingga mampu mengurangi biaya. Saya bekerja setiap hari dengan menggunakan Microsoft Active Directory.”
Baca juga: Sewa Kantor di Mega Kuningan bersama Uptown Serviced Office
4. Kenapa kamu meninggalkan pekerjaan lama kamu?
Untuk pertanyaan ini bisa memunculkan jawaban mudah, bisa juga menjadi sangat sulit dijawab. Kalau kebetulan perusahaan kamu bangkrut atau gulung tikar, maka kamu bisa mudah menjawabnya. Lain lagi jika ternyata kamu dipecat atau mengalami konflik di tempat kerja sebelumnya. Pasti akan sulit mencari jawab yang tepat.
Contoh jawaban yang baik: “Saya telah bekerja di sebuah perusahaan selama hampir tiga tahun. Saya menyukai semua pekerjaan yang diberikan. Di saat yang sama, saya selalu ingin bekerja dengan proyek lain yang lebih menantang dan dunia traveling. Oleh karena itu saya ingin memperluas pengetahuan dan kemampuan saya sebagai seorang Social Media Content Creattor di tempat ini.”
5. Apa yang menjadi kelebihan kamu?
Pertanyaan yang sering ditanyakan berikutnya adalah yang terkait dengan kelebihan kamu. Karena itu, carilah kelebihan diri kamu yang memang terkait dengan pekerjaan sebelum memulai sesi wawancara. Berikan jawaban di area antara rendah hati dan sombong. Berikan jawaban dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang mampu meyakinkan pihak perusahaan.
Contoh jawaban yang baik: “Menulis adalah kemampuan terbaik saya. Dalam posisi marketing sebelumnya, saya mampu meningkatkan readership di jalur komunikasi internal kami. Saya lakukan pendekatan kreatif dan merombak ulang panduan gaya. Hasilnya mampu meningkatkan readership dari sebelumnya kurang dari 100 pekerja sehari menjadi lebih dari 500 hanya dalam tempo satu bulan.”
6. Apa yang menjadi kekurangan utama kamu?
Ini merupakan termasuk pertanyaan favorit yang ditanyakan perusahaan ketika melakukan sesi wawancara kerja. Tak mudah juga untuk memberikan jawaban yang tepat dan bisa memuaskan mereka. Tapi jangan khawatir, kamu tetap bisa mengatasi pertanyaan sulit ini. Menurut Austin Belcak, kamu cukup mendeskripsikan kekurangan yang berpengaruh terhadap diri kamu. Lalu ceritakan bagaimana kamu menemukan kelemahan tersebut dan bisa mengatasinya dengan baik.
Contoh jawaban yang ok: “Saat melakukan review pekerjaan, saya katakan kepada penyedia kerja bahwa saya mengalami masalah dengan kerjasama tim. Saya bertanya apakah ada cara bagi saya untuk memperbaiki ini. Tak hanya itu, saya pun mengikuti sejumlah pelatihan internal dan team building. Saya juga mengikuti sejumlah acara sosial perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut membantu saya mempraktikkan hal-hal yang saya dapat dari pelatihan. Penyedia saya akhirnya memberi rapor positif setelah saya bekerja keras selama setengah tahun.”
7. Mengapa kamu menginginkan pekerjaan ini?
Pertanyaan ini termasuk mudah untuk dijawab. Tapi tetap kamu harus mempersiapkannya dengan baik. Agar jawaban yang muncul bisa meyakinkan perusahaan bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini.
Contoh jawaban yang baik: “Perusahaan tempat bekerja yang saya lamar ini merupakan tempat kerja yang prestisius bagi seorang akuntan. Jika saya bekerja untuk kamu, saya akan menjadi bagian dari sebuah perusahaan yang merepresentasikan 85% dari usaha yang ada di negeri ini. Kamu juga sangat paham soal melatih dan membangun kemampuan dari karyawan kamu. Itulah kenapa saya sangat ingin menjadi bagian dari perusahaan ini.”
Baca juga: Begini Caranya Sewa Kantor di Jakarta. Wajib Tahu!
8. Bagaimana kamu melihat diri kamu 5 tahun kedepan?
Pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pihak HRD selanjutnya adalah soal masa depan kamu bersama perusahaan. Mereka tak ingin mendapatkan karyawan yang baru beberapa bulan bekerja lalu kemudian tiba-tiba pindah ke tempat lain. Untuk yang satu ini, kamu harus berhati-hati menjawab pertanyaan ini. Pastikan kamu memiliki visi brilian yang terkait langsung dengan pekerjaan ini dalam beberapa tahun ke depan.
Contoh jawaban jika kamu seorang chef adalah: “Menjadi seorang Chef adalah passion saya. Tapi dalam lima tahun saya senang ketika bisa menambahkan sejumlah aspek dari restoran ke dalam kemampuan saya. Karena itulah saya melamar untuk sebuah posisi yang serbabisa. Saya senang bisa menghabiskan waktu beberapa tahun ke depan dengan belajar mengoperasikan restoran. Saya akan mendapat pengalaman berharga dan latihan dari sebuah restoran berkelas seperti perusahaan ini.”
9. Apa gaya manajerial kamu?
Pertanyaan ini mungkin akan banyak ditanyakan ketika kamu melamar untuk sebuah posisi manajerial. Tapi tidak ada salahnya juga untuk menyiapkan jawaban dari pertanyaan yang relatif mirip dengan pertanyaan ini. Kamu cukup fokus kepada kemampuan yang kamu tahu sangat bernilai dalam pekerjaan tersebut.
Contoh jawaban yang baik untuk seorang supervisor: “Saya kerap menyesuaikan gaya manajerial dengan kebutuhan tim dan situasi. Ada kalanya close coaching yang intens adalah pendekat terbaik. Dalam situasi lain, justru cara otonomi yang tepat. Saya merasa sebagai seorang manajer, sudah menjadi tugas saya untuk memberikan dukungan terhadap yang dibutuhkan tim.“
10. Apakah kamu punya pertanyaan untuk saya?
Ketika kamu sudah sampai ke pertanyaan ini, itu tandanya sesi interview akan segera berakhir karena pihak HRD/ perusahaan sudah tak memiliki lagi daftar pertanyaan untuk kamu. Adapun untuk mengakali pertanyaan ini kamu baiknya memberikan pertanyaan kepada mereka. Jangan biarkan kesempatan ini lewat begitu saja. Jenis pertanyaan yang bisa kamu sampaikan, utamnya:
a) Seperti apa pola kerja/ budaya di perusahaan ini? Apakah ada sistem WFH atau WFO?
b) Apa yang menjadi tugas dan perhatian utama saya di perusahaan ini?
c) Apakah ada briefing/ meeting mingguan untuk me-review pekerjaan yang sudah dilakukan selama seminggu?
d) Dapatkah kamu menceritakan sedikit soal tim yang akan bekerja bersama saya?
e) Adakah jenjang karir dalam posisi ini?
f) Adakah program pelatihan/ training yang diberikan saat saya masuk nanti?
g) Dalam lima tahun kedepan, perusahaan ingin berada di mana?
h) Apa tahap selanjutnya setelah sesi interview ini?
My brother bookmarked this site for me and I have been going through it for the past several hours. This is really going to aid me and my friends for our class project. By the way, I enjoy the way you write.