Dosa dalam melamar sebuah pekerjaan umumnya adalah kekeliruan dalam mencantumkan data-data pada CV profesional. Kekeliruan ini tentunya dapat menyebabkan kesalahan yang fatal, tidak sebatas hanya menurunkan derajat sang pencari kerja menjadi tak profesional, namun juga kehilangan peluang besar dalam mendapatkan kerja. Lantas, apa saja kesalahan dalam membuat CV yang harus dihindari? Cari tau dibawah ini agar CV kamu tidak selesai di kotak sampah setelah diterima oleh perusahaan atau calon client penerima CV.
10 Kesalahan dalam membuat CV yang harus dihindari
1. Tak memasukkan surat pengantar/surat lamaran
Walau perusahaan atau calon client yang kamu menuju mengatakan cuma memohon CV, bukanlah berarti kamu tak perlu memasukkan surat pengantar. Tanpa surat pengantar, kamu seperti bertamu ke tempat tinggal orang tanpa permisi. Surat pengantar sejatinya adalah sejenis “salam pembuka/perkataan permisi” yang mengemukakan maksud serta maksud kamu mengirim CV. Surat itu sebaiknya singkat, padat, terang, menarik, serta terkesan di mata penerima surat supaya mereka tertarik untuk memerhatikan CV yang kamu kirimkan.
2. Jangan cantumkan pengalaman kerja yang tidak relevan
Alyssa Gelbrand, pakar karier dan pendiri konsultan karier Resume Strategist menyatakan, pengalaman kerja terdahulu yang secara langsung tidak relevan dengan pekerjaan yang kamu bidik sebaiknya tidak dicantumkan dalam CV. Cantumkan pekerjaan atau keahlian yang relevan saja dengan pekerjaan yang kamu lamar. Namun, kamu tetap bisa mencantumkan pengalaman kerja yang tidak relevan, hanya jika pengalaman itu benar-benar menunjukkan keahlian tambahan yang bisa diimplementasikan pada pekerjaan yang kamu lamar.

Catat, 10 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari
3. Jangan berbohong
Sebuah survei yang dilakukan CareerBuilder mengajukan pertanyaan pada 2000 orang manajer perekrutan terkait kesalahan pada CV. Jawaban berupa kebohongan adalah yang paling banyak disebut. Rosemary Haefner, direktur SDM di CareerBuilder menuturkan, kebohongan-kebohongan pada CV bisa jadi merupakan kompensasi dari kurangnya kualifikasi yang dimiliki pelamar terkait posisi yang diinginkan. Menurut Haefner, kandidat seharusnya berkonsentrasi pada keahlian yang bisa ditawarkan, bukan keahlian yang tak bisa ditawarkan.
Baca juga: Cara Mengisi Profil di CV Yang Baik dan Benar Agar Dapat Pekerjaan
4. Tidak cocok kualifikasi
Jika kamu seseorang lelaki, sudah menikah, serta lulusan D3. Lantas kamu melamar untuk sebuah pekerjaan dengan kwalifikasi yang sudah jelas tertulis: “wanita, lajang, lulusan S1”. Maka kamu tak perlu satu menit pun meluangkan waktu untuk mengirimkan CV kamu kepada pihak perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan sudah tau apa yang mereka inginkan.

Catat, 10 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari
5. Tulisan sulit untuk dibaca
Usahakan gunakan jenis Font yang standar misalnya Serif atau Sans-serif dan jauhi penggunaan font bertipe Handwriting atau Script. Untuk font bertipe Serif sebaiknya kamu menggunakan Georgia, Cambria, dan semacamnya. Untuk font bertipe Sans-serif sebaiknya kamu menggunakan Arial, Calibri, dan semacamnya. Untuk font Handwriting atau Script yang digunakan untuk kebutuhan estetika sebaiknya digunakan sebagai pemanis saja bukan untuk hal-hal yang penting seperti daftar isi dan judul.
6. Typo error everywhere!
Salah ketik alias Typo merupakan hal yang harus kamu hindari ketika menulis sebuah CV. Khususnya bagi kamu yang melamar pada pekerjaan di bidang yang membutuhkan detail dan tingkat ketelitian yang tinggi. Karena Typo sendiri merupakah hasil dari ketidak-telitian dalam sebuah pekerjaan dan tanda tidak adanya proses kepastian ketika pekerjaan telah dianggap selesai. Nah, jika kamu tidak ingin dicap sebagai orang yang tidak teliti, maka sebaiknya kamu meluangkan waktu sebentar untuk membaca lagi dan merevisi CV kamu agar tidak ada kesalahan.

Catat, 10 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari
7. Design CV yang buruk
Design CV yang jelek itu umumnya monoton, sangat kaku, font yang digunakan kompleks, serta kurang profesional. Dengan adanya kombinasi elemen tersebut, CV kamu bisa jadi hanya dilihat saja dan dihempaskan oleh penerima CV. Oleh karena itu, sebaiknya kamu meluangkan waktu untuk mencari design CV yang baik, fresh dan berbeda agar CV kamu segera dilirik oleh penerima CV.
Baca juga: Ingin Resign dan Buka Usaha Sendiri? Tanyakan 10 Hal Ini Dulu
8. Hanya berkonsentrasi pada tanggung jawab pekerjaan
Saat menerangkan pengalaman kerja, kamu cuma menguraikan apa sajakah tanggung jawab dalam posisi itu. Jujur saja, biasanya client/tim HRD perusahan tentu sudah mengerti tanggung jawab tiap posisi profesi pekerjaan. Yang mereka menginginkan pahami sesungguhnya adalah lebih pada detil peran pekerjaan yang sudah kamu kerjakan sebelumnya secara merinci. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan memiliki kultur kerja yang berbeda-beda dan etos kerja yang mungkin bisa diaplikasikan dalam pekerjaan kamu selanjutnya.

Catat, 10 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari
9. Jangan cantumkan akun media sosial
Apabila tidak ada kaitannya dengan pekerjaan kamu. Maka sebaiknya jangan cantumkan pula tautan blog, laman Pinterest, Instagram, atau akun media sosial kamu lainnya. “Kandidat yang memandang bahwa media sosial pribadi mereka berharga, ia sebetulnya menempatkan diri pada risiko tidak diterima,” ungkap Tina Nicolai, pakar karier dan pendiri Resume Writers’ Ink. Namun demikian, Nicolai mendorong kamu untuk mencantumkan alamat website atau profil yang relevan, misalnya profil LinkedIn atau Instagram jika pekerjaan yang kamu ajukan itu relevan dan berkaitan langsung dengan posisi yang kamu incar.
10. Jangan cantumkan IPK
Ketika kamu baru saja lulus dari jenjang pendidikan. Hal ini dikarenakan nilai kamu sebenarnya (menurut beberapa perusahaan) sudah tidak terlalu penting lagi. Oleh karena itu, ada baiknya tidak menyertakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) jika tidak tinggi. Kamu boleh saja menyertakan IPK jika kamu mencapai nilai 3,8 ke atas. Namun, jika kamu telat lulus atau IPK kamu tak sampai 3,8 lebih baik tidak usah disertakan dalam CV.

Catat, 10 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari