Mampu membiayai kehidupan dengan hasil jerih payah sendiri memang patut menjadi kebanggaan. Apalagi jika hal tersebut bisa dilakukan sejak usia muda, dimana kamu bisa menikmati masa muda kamu dengan maksimal. Mendapatkan pundi-pundi rupiah sendiri harus dilakukan dengan cara bekerja atau menjadi seorang pengusaha. Meski biasanya menjadi seorang pekerja mengharuskan lampiran ijazah, bukan berarti kamu yang masih sekolah nggak bisa melakukannya.
Perlu kamu tahu, banyak perusahaan yang membutuhkan pekerja paruh waktu atau part time yang bisa kamu manfaatkan. Jenis pekerjaannya sendiri tak mengharuskan kamu memiliki ijazah. Artinya, meski kamu masih sekolah, kamu bisa kerja part time. Selain menambah pengalaman, bekerja paruh waktu ternyata juga memiliki banyak manfaat lho. Nah kira-kira apa saja manfaat kerja part time? Berikut ini adalah aturan dan 10 manfaat bekerja paruh waktu di Indonesia. Selamat membaca!
Definisi bekerja paruh waktu
Melansir International Labour Organization, part time adalah bekerja layaknya karyawan biasa namun dengan jam kerja yang lebih sedikit. Bekerja paruh waktu biasanya membutuhkan tidak lebih dari 35 jam per minggu. Bahkan hanya 4-6 jam lamanya. Tidak seperti karyawan pada umumnya, paruh waktu tidak dijamin jumlah jam atau shift yang sama setiap minggunya. Misalnya, seorang kasir di sebuah minimarket hanya dapat bekerja 20 jam dalam satu minggu. Mungkin saja di minggu depannya hanya 15 jam saja. Jam kerja yang fleksibel ini terkadang menjadi kelebihan dari part time ini sendiri. Namun terlepas itu, kekurangannya pun bisa dirasakan ketika bekerja paruh waktu. Apalagi perihal upah bayaran yang terkadang tak menentu dan bisa berubah-ubah setiap waktunya.
Aturan bekerja paruh waktu di Indonesia
Sering menjadi perdebatan, sebenarnya apakah bekerja paruh waktu di Indonesia ada aturannya? Jika dilihat dari kontrakhukum.com, part time diatur dalam Pasal 16 Ayat 1 RPP Pengupahan. Tergolong dalam bekerja secara full time yakni apabila kurang dari 7 jam sehari atau 35 jam per minggu. Sedangkan, bagi pekerja bukan paruh waktu, memiliki jam kerja sebanyak 8 jam seharinya atau 40 jam per minggu. Lantas, seperti apa aturan upah untuk seseorang yang part time? Berikut penjelasannya.
Baca juga: 12 Alasan Mengapa Pekerjaan Freelance Lebih Baik dari Kantoran
1. Upah Jam
Bicara soal upah, umumnya pekerja part time dibayar berdasarkan kesepakatan pengusaha dan karyawan. Akan tetapi, kesepakatan ini tidak boleh lebih rendah dari hasil perhitungan formula upah per jamnya. Perhitungan formula upah per jam yang dimaksud adalah upah sebulan dibagi 126. Hal ini mengacu pada penjelasan Pasal 16 Ayat 4, yakni 126 merupakan angka penyebut yang diperoleh dari hasil perkalian antara 29 jam 1 minggu dengan 52 minggu. Angka 52 berasal dari banyaknya minggu dalam setahun. Kemudian dibagi 12 bulan. Sedangkan 29 jam merupakan median jam kerja pekerja paruh waktu tertinggi dari seluruh provinsi.
2. Upah Harian
Adanya peraturan baru yang mengatur terkait pembagian upah bagi bekerja paruh waktu. Hal ini tertera di dalam Pasal 13 PP Pengupahan, yaitu upah berdasarkan satuan waktu ditetapkan secara harian, mingguan, atau bulanan. Isi aturan tersebut berdasarkan upah harian yakni seperti:
a) Waktu kerja 6 hari dalam seminggu: upah sebulan dibagi 25
b) Waktu kerja 5 hari dalam seminggu: upah sebulan dibagi 21
c) Karenanya, mungkin setiap orang akan berbeda upahnya berdasarkan lamanya jam bekerja.
10 Manfaat bekerja paruh waktu di Indonesia
1. Belajar disiplin
Khususnya bagi mahasiswa, terkadang masih sulit mengatur waktu, terutama kedisiplinan. Tak jarang, pasti pernah merasakan bolos kelas ataupun terlambat saat ujian. Latih kedisiplinan dengan mencoba kerja paruh waktu adalah hal yang tepat. Nantinya, ini akan dibawa untuk bekal saat menjadi seorang karyawan tetap. Semakin terbiasa disiplin, akan membentuk mental yang kuat untuk bersaing di masa depan.
2. Melatih kemandirian
Masih belum percaya diri untuk turun bekerja di dunia nyata? Bekerja paruh waktu bisa jadi solusi. Ketika part time, waktu bekerja mungkin terbilang lebih sedikit. Meskipun singkat, ini berguna untuk melatih kemandirian dalam diri. Apalagi yang baru lulus kuliah, akan menjadi peluang yang baik untuk dimanfaatkan. Mental juga akan akan lebih mandiri dalam mengambil keputusan atau dalam memecahkan masalah.
3. Belajar mengenali dunia kerja
Menjadi seorang karyawan atau pekerja memang lekat dengan sebuah kantor. Inilah yang menjadi salah satu pembeda pekerja part time dengan mereka yang full time. Memang ada juga perusahaan yang mengharuskan kamu untuk ke kantor misalnya kamu bekerja sebagau pelayan toko atau restoran. Namun, terlepas dari keharusan kamu untuk ngantor, menjadi seorang part timer akan mengantarkan kamu mengenali dunia kerja.
Meskipun terkadang menjadi pekerja part time tak pernah bertatap muka dengan atasan, tapi kamu akan merasakan bagaimana memiliki bos, berkomunikas dengan atasan dan teman lain yang juga seprofesi. Pengalaman ini akan membuatmu memahami bagaimana dunia kerja sesungguhnya hingga bagaimana kamu harus bersikap. Bekal pengalaman ini juga membuat kamu mampu lebih siap untuk benar-benar bekerja menghadapi dunka pekerjaan secara full time.
Baca juga: 12 Situs Kerja Freelancer yang Banyak Menawarkan Pekerjaan
4. Mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan
Dilansir dari Investopedia, studi menunjukkan bahwa pekerja full time cenderung merasa stres karena tidak ada waktu yang cukup untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga. Di sisi lain, keuntungan dari kerja part time adalah kamu masih mempunyai banyak waktu untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan pergi ke gym atau hanya sekadar jogging di sekitar rumah. Dengan fenomena seperti itu, terjadi work-life balance yang lebih baik.
5. Menambah uang jajan
Menambah uang jajan menjadi manfaat utama yang paling diincar oleh para jobseeker. Manfaat ini juga memiliki dampak yang bisa secara langsung dirasakan oleh pelakunya. Sudah sepatutnya sebuah perusahaan memberikan imbalan kepada karyawan termasuk pekerja part time, ketika mereka telah merampungkan tugasnya. Gaji atau imbalan pekerjaan part time memang tak akan sebesar gaji mereka yang full time.
Meski begitu, bagi anak muda atau kalangan pelajar gaji tersebut terbilang cukup. Hal ini disebabkan kebutuhan mereka yang belum begitu besar. Mahasiswa misalnya hanya membutuhkan biaya tambahan untuk membayar sewa kost atau sesekali hang out bersama kawan-kawan. Dengan menjadi seorang pekerja part time, secara otomatis kamu juga telah sedikitnya membantu beban orang tua. Ini juga berpeluang besar menjadi kebanggaan mereka. Menyenangkan bukan jika kamu bisa membeli apapun yang kamu inginkan dengan uang hasil usahamu sendiri?
6. Memiliki waktu yang fleksibel
Bagi yang sudah berkeluarga, ini menjadi kesempatan yang baik. Karena, waktu kerja yang fleksibel dibutuhkan bagi ibu rumah tangga. Kapan lagi bisa mencari uang tambahan meskipun hanya di rumah saja? Saat ini sudah banyak lowongan pekerjaan yang membuat kita bekerja dari rumah, lho. Selain bisa memiliki penghasilan sendiri, waktu dengan keluarga pun tetap terjaga. Jadi, apakah tertarik untuk mencari pekerjaan paruh waktu saat ini?
7. Meningkatkan kemampuan manajemen waktu
Bekerja part time mengharuskan kamu membagi waktu untuk aktivitas utama sebagai mahasiswa dan pekerjaan. Tuntutan itu secara tidak langsung akan membuatmu belajar bagaimana memanajemen waktu dengan baik. Semakin banyak jam terbang kamu maka kamu akan terbiasa dan mampu memanajemen waktu dengan baik. Inilah manfaat kerja part time yang akan mengantarkanmu pada kedewasaan.
Baca juga: 10 Cara Mencari Klien Tanpa Harus Menurunkan Standar untuk Freelancer
8. Peluang networking
Sebagaimana poin sebelumnya, menjadi pekerja part time akan membawamu pada dunia kerja dimana ada atasan atau rekan seprofesi. Beberapa diantara mereka mungkin belum pernah kamu kenali sebelumnya. Tak perlu canggung dan tertutup kepada mereka karena memiliki teman baru membuka peluang networking untuk masa depan. Semakin banyak orang baru, semakin banyak pula network kamu yang. Dalam mengerjakan tugas kerja pun, bukan tidak mungkin kamu kembali bertemu dengan orang baru. Ini akan semakin membuat jaringan kamu lebih luas sehingga peluang untuk mendapatkan informasi atau ketika kamu membutuhkan bantuan, akan menjadi lebih mudah.
9. Mengembangkan keterampilan
Menggeluti pekerjaan part time terkadang didorong oleh kebutuhan akan biaya hidup. Namun tak jarang pula mereka yang bekerja part time berangkat dari minat maupun keterampilan yang mereka miliki. Fotografer misalnya, menjadi salah satu profesi yang bisa dilakoni secara part time. Banyak dari mereka sanggup untuk bekerja part time karena fotografi menjadi sebuah hobi.
Semakin sering dilakoni, kemampuan fotografi atau keterampilan lainnya akan semakin terasah. Disisi lain, part timer juga sering mendapatkan pekerjaan lain yang masih berhubungan dengan minat mereka. Bisa saja ketika fotografi menjadi fokus bidang kamu, kamu diminta untuk merekam video atau menjadi videografer. Ini secara langsung akan membuat keterampilan kamu lebih berkembang, tak hanya pada satu bidang. Dengan begitu, manfaat lain yang bisa kamu dapatkan kelak akan berguna untuk karier kamu selanjutnya.
10. Bisa memahami arti kerja keras
Jika sudah merasakan bagaimana beratnya bekerja, pasti akan sangat menghargai arti dari sebuah kerja keras. Ini bukan dari berapa penghasilan yang didapatkan, lho. Seseorang akan lebih menghargai orang yang bekerja untuk mencari sesuap nasi. Apalagi di masa pandemi seperti ini sulit untuk mencari peluang kerja. Tak ada salahnya memanfaatkan bekerja paruh waktu untuk mengenal arti kerja keras.