Membangun bisnis dari nol bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, bukan berarti hal tersebut tidak bisa terjadi juga. Semuanya bisa dimulai dari membuat brand bisnis terlebih dahulu. Dalam membuat brand, tentu harus mempertimbangkan banyak hal. Selain itu, kamu juga harus tahu bagaimana cara membuat brand sendiri yang baik, tidak hanya sekedar menghadirkan sebuah logo ataupun nama bisnis yang keren saja. Sebuah brand harus bisa menjadi ekspektasi bagaimana orang melihat kamu sebagai pelaku bisnis setiap kali berinteraksi dengan pelanggan. Nah buat kamu yang tertarik membangun brand dari nol, berikut ini akan kami bagikan 10 cara membuat brand sendiri untuk pemula di bidang bisnis. Selamat membaca!
10 Cara membuat brand sendiri untuk pemula di bidang bisnis
1. Lakukan riset pasar
Langkah pertama dalam membangun brand adalah melakukan riset pasar terlebih dahulu. Cermati bagaimana kondisi pasar saat ini. Terlebih dalam hal memahami kompetitor. Pahami dengan baik siapa sebenarnya target potensial kamu dan bagaimana ketatnya persaingan di pasaran. Dalam hal melakukan riset pasar, sebaiknya kamu mencermati beberapa hal yang harus dilakukan seperti: analisis pasar menggunakan teknologi canggih seperti tools Google Analytics, pelajari berbagai macam hal yang berkaitan dengan target konsumen dan dengarkan dengan baik, pelajari segala hal yang relevan dari konsumen, hingga lakukan survei kecil untuk mengetahui target market nantinya. Tanyakan kepada mereka tentang brand bagus seperti apa yang sebenarnya diinginkan.
2. Membuat catatan penting
Setelah kamu menerapkan beberapa langkah riset pasar tersebut, selanjutnya hal yang dapat kamu lakukan dalam membangun brand adalah langsung membuat catatan tentang siapa target konsumen yang bisa menerima produk bisnis kamu nantinya, siapa saja kompetitor yang akan terlibat di pasaran, hingga tren apa saja yang tengah ada di lingkungan masyarakat saat ini. Catat semua hal penting ini agar brand kamu bisa menjadi relevan dalam waktu singkat.
3. Buatlah positioning
Seperti halnya menjadi sesosok wanita atau pria yang tidak bisa disukai oleh semua orang, brand juga harus melakukan hal yang serupa. Jangan memaksa semua orang untuk menyukai brand kamu apalagi jika brand kamu masih baru. Maka dari itu, dalam hal ini penting sekali untuk membuat positioning. Misalnya, kamu membuat wadah makanan sekaligus menjadi demo untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Jadi, sambil mempromosikan produk maka kamu juga dapat berkampanye bahwa setiap membeli produk tersebut keuntungannya akan disumbangkan untuk penanaman pohon.
Baca juga: 10 Tips Digital Marketing Paling Moncer untuk Bisnis Kuliner!
4. Buat rencana bisnis
Setelah menentukan produk bisnis, mengenali target, hingga menentukan positioning, sekarang kamu perlu membuat perencanaan bisnis yang lebih konkret. Perencanaan bisnis atau business plan bisa dikatakan sebagai konsep bisnis kamu. Business plan ini nantinya akan menjadi pedoman kamu dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu, kamu tak boleh membuatnya asal-asalan. Nah, agar lebih terstruktur dan mudah dipahami, kamu bisa bertanya kepada konsultan profesional untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
5. Persiapkan anggaran atau modal
Dalam memulai bisnis fashion, peran modal sangatlah penting. Namun, modal sedikit atau banyak bukan satu-satunya penentu keberhasilan bisnis fashion kamu. Yang terpenting kamu harus pandai-pandai mengatur dan mengelola modal untuk memulai bisnis fashion. Untuk itu, kamu perlu membuat rincian anggaran dengan tepat. kamu perlu mencatat semua rencana pengeluaran bisnis kamu. Supaya lebih terstruktur dan tak membingungkan, kamu bisa bertanya kepada konsultan profesional untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
6. Mulai pilih nama bisnis
Dalam memberikan nama bisnis, tentu perlu mempertimbangkan hal-hal penting lainnya. Pastikan nama bisnis kamu mencerminkan tindakan, kepribadian, dan reputasi yang baik. Penting juga diingat bahwa brand bisa menjadi ajang komitmen yang besar. Terutama bagi pebisnis pemula. Nama bisnis nantinya akan berdampak kepada banyak hal. Contohnya, logo bisnis, cara pemasaran, domain, sampai pendaftaran merek dagang di lembaga terkait. Buatlah nama bisnis yang bisa mendeskripsikan sesuatu secara jelas maupun berupa metafora.
7. Buat slogan untuk brand kamu
Setelah berhasil menemukan nama bisnis yang sesuai, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat slogan untuk nama brand. Pastikan slogan tersebut mampu menjadi aset yang begitu bernilai bagi brand. Dalam membuat slogan, tidak perlu panjang-panjang. Slogan atau tagline bisa berbentuk kata maupun kalimat yang singkat namun cukup mendeskripsikan bisnis kedepannya. Slogan juga harus catchy serta dapat memberikan impresi yang benar-benar kuat bagi calon konsumen di luar sana.
Baca juga: 9 Unsur dalam Branding Yang Harus Dimiliki oleh Bisnis Kamu
8. Mulai pilih tipografi dan warna brand
Sudah membuat slogan? Selanjutnya mulailah untuk menentukan tipografi dan pewarnaan brand. Pikirkan tampilan visual brand baik-baik. Nantinya baik tipografi maupun pewarnaan akan menjadi identitas bagi brand yang dibangun. Menentukan tipografi maupun pewarnaan brand bukan hanya sekedar untuk mendefinisikan brands saja. Akan tetapi, juga bisa menjadi media untuk berkomunikasi dengan para konsumen di luar sana. Untuk memilih tipografi serta pewarnaan brand yang bagus, maka kamu bisa mencari inspirasi di halaman internet.
9. Buat logo brand
Setelah menemukan tipografi yang cocok mulailah untuk membuat logo brand. Pikirkan segala yang terbaik untuk brand bisnis kamu. Brand begitu penting sebagai wajah bisnis khususnya dalam hal pemasaran. Brand yang menarik tentunya akan gampang mencuri hati konsumen. Idealnya sebuah logo brand harus unik, mudah diaplikasikan ke berbagai ukuran hingga mudah sekali dikenali. Bahkan brand juga harus bisa diaplikasikan ke berbagai macam media promosi di luar sana. Misalnya, Instagram, Facebook, Youtube, dan sebagainya.
10. Terapkan branding ke seluruh produk bisnis
Langkah terakhir untuk membuat brand adalah menerapkannya ke semua produk bisnis. Jangan tebang pilih. Pukul rata semua produk bisnis kamu dalam pengaplikasian nama brand. Pemberlakukan hal ini tentunya akan mampu membangun nilai brand tersendiri. Jadi, setiap konsumen yang melihat brand tersebut akan langsung teringat bisnis kamu. Jika sudah begini tentunya bisnis kamu akan menempati posisi tersendiri di benak konsumen. Konsumen juga tidak mungkin beralih ke produk lain apabila produk kamu yang selalu diingat oleh mereka.