Meskipun sebisa mungkin kita ingin menghindari berhutang dan mengambil pinjaman, namun ada kalanya muncul berbagai kebutuhan mendesak yang tidak cukup dibiayai dengan dana pribadi. Kalau sudah begitu, mencari pinjaman dana adalah jalan keluar yang dianggap menjadi solusi. Kini ada berbagai cara dan lembaga yang menyediakan pinjaman, salah satunya adalah Peer to Peer lending. Buat kamu yang belum tau, kami akan ulas lebih lanjut pada pembahasan kali ini, mulai dari bentuk kerjanya hingga manfaat yang didapatkan dalam hal finansial.
Apa itu Peer to Peer Lending (P2P Lending)?
Peer to Peer Lending adalah praktik atau metode memberikan pinjaman uang kepada individu/bisnis dan juga sebaliknya; mengajukan pinjaman untuk keperluan individu/bisnis. Pada intinya, P2P Lending yaitu menghubungkan antara pemberi pinjaman (pendana/pendana) dengan peminjam secara online. Sistem ini memungkinkan setiap orang untuk memberikan pinjaman atau mengajukan pinjaman yang satu dengan yang lain untuk berbagai kepentingan tanpa menggunakan jasa dari lembaga keuangan yang sah sebagai perantara.
Konsepnya mirip dengan marketplace online
Pada dasarnya, sistem P2P Lending ini sangat mirip dengan konsep marketplace online, yang menyediakan wadah sebagai tempat pertemuan antara pembeli dengan penjual. Dalam hal P2P Lending ini, sistem yang ada akan mempertemukan pihak peminjam dengan pihak yang memberikan pinjaman. Jadi, boleh dikatakan bahwa P2P Lending merupakan marketplace untuk kegiatan pinjam-meminjam uang. Ketimbang mengajukan pinjaman melalui lembaga resmi seperti bank, koperasi, jasa kredit, pemerintah dan sebagainya yang prosesnya jauh lebih kompleks.
Tetap memiliki resiko seperti kegiatan finansial lainnya
Maka dari itu sebagai alternatif, masyarakat bisa mengajukan pinjaman yang didukung oleh orang-orang awam sesama pengguna sistem P2P. Oleh karena itulah sistem ini disebut “peer-to-peer”. Memang, sistem P2P Lending ini bukanlah tanpa resiko. Sama seperti kegiatan finansial lainnya, kamu tetap harus berhati-hati dalam menjalankannya. Namun, selama kamu memahami bagaimana sistemnya dan cara kerjanya, hal-hal yang terkait di dalamnya, dan berbagai hal penting lain, kamu akan baik-baik saja.
Baca juga: 10 Cara Mendapatkan Ruang Kantor Murah Di Jakarta
Bagaimana cara kerja Peer to Peer Lending?
a) Sebagai Peminjam
Sebagai peminjam, yang perlu kamu lakukan hanya mengunggah semua dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan pinjaman secara online (yang relatif cepat prosesnya). Di antaranya merupakan dokumen berisi laporan keuangan dalam jangka waktu tertentu dan juga tujuan kamu dalam pinjaman tersebut. Permohonan peminjaman kamu bisa diterima ataupun ditolak, tergantung dari beragam faktor. Jika permohonan kamu ditolak, maka kamu harus memperbaiki segala hal yang menjadi alasan penolakan permohonan kamu. Jika diterima, suku bunga pinjaman akan diterapkan dan pengajuan pinjaman kamu akan dimasukkan ke dalam marketplace yang tersedia agar semua pendana bisa melihat pengajuan pinjaman kamu.
b) Sebagai Pendana
Sebagai pendana, nantinya kamu memiliki akses untuk menelusuri data-data pengajuan pinjaman di dashboard yang telah disediakan. Kamu juga pastinya bisa melihat semua data mengenai setiap pengajuan pinjaman, terutama data relevan mengenai si peminjam seperti pendapatan, riwayat keuangan, tujuan peminjaman (bisnis, kesehatan, atau pendidikan) beserta alasannya, dan sebagainya. Jika kamu memutuskan untuk mendanai pinjaman tersebut, kamu bisa langsung mendistribusikan sejumlah dana setelah melakukan deposit sesuai tujuan pendanaan kamu. Peminjam akan mencicil dana pinjamannya setiap bulan dan kamu akan mendapatkan keuntungan berupa pokok dan bunga. Besaran bunga akan tergantung pada suku bunga pinjaman yang didanai.
Apakah ini sarana finansial yang tepat?
Harus diakui, hal ini tentunya akan bergantung pada kebutuhan finansial kamu, baik sebagai si peminjam maupun pendana. Hal baiknya bagi peminjam, peer to peer lending merupakan sarana yang tepat bagi kamu yang ingin mendapatkan pinjaman pribadi yang cepat. Dan hal baiknya bagi si pendana, jika kamu memiliki dana lebih yang hendak dialokasikan namun tidak tahu ke mana harus mengalokasikan uang, peer to peer lending ini merupakan sarana yang sangat bagus bagi kebutuhan kamu.
Kelebihan dan Kekurangan dari Peer to Peer Lending bagi peminjam
a) Kelebihan:
Bagi peminjam, salah satu manfaat terbesar dari P2P Lending adalah suku bunga yang rendah dibandingkan dengan suku bunga yang ditetapkan oleh lembaga keuangan resmi, misalnya, bank. Sebaliknya, pinjaman pribadi mungkin memiliki tingkat bunga antara 12-20% dari lembaga keuangan, itu pun masih lebih rendah ketimbang tagihan kartu kredit. Sedangkan pinjaman dari P2P Lending memiliki suku bunga yang lebih rendah.
Kelebihan lainnya yaitu proses pengajuan pinjamannya tidak seformal ketika mengajukan pinjaman di lembaga keuangan seperti bank. Prosesnya pun jauh lebih cepat dan mudah. Selain itu, kamu tidak membutuhkan syarat-syarat “berlebihan” yang harus dipenuhi agar pinjaman kamu disetujui. Nantinya, jika kamu memiliki reputasi yang buruk soal pinjaman keuangan, kamu bisa menjelaskan alasan di baliknya kenapa hal tersebut bisa terjadi.
Selain itu, Anda juga bisa mengajukan pinjaman untuk tujuan atau pun alasan apapun selama ada orang yang akan mengalokasikan uangnya. Terakhir, P2P Lending merupakan pinjaman tanpa agunan yang artinya jaminan apapun sama sekali tidak diperlukan.
b) Kekurangan:
Suku bunga pinjaman P2P Lending akan melonjak naik saat kelayakan kredit kamu jatuh. Jika kamu telat membayar, tagihan akan sangat signifikan, di mana jika kamu gagal membayar pinjaman kamu, jumlah yang harus dibayar nantinya bisa melejit tinggi. Pinjaman hanya cocok untuk jangka pendek, sebab semakin lama jangka waktu pinjaman, tagihan akan terus naik. Ada kemungkinan bahwa kebutuhan dana pinjaman kamu bisa terpenuhi secara keseluruhan. Namun, tidak ada jaminan bahwa seluruh pengajuan pinjaman dana akan terpenuhi.
Contoh sederhananya, jika kamu membutuhkan pinjaman dana sebesar Rp 150 juta, dan jika hanya Rp 75 juta saja yang terpenuhi, pengajuan pinjaman kamu berarti gagal dan dana yang sudah terkumpul akan dikembalikan ke para pendana.
Baca juga: 10 Cara Kreatif Menghasilkan Uang Secara Instan. Silahkan Dicoba!
Kelebihan dan Kekurangan dari Peer to Peer Lending bagi pendana
a) Kelebihan:
P2P Lending sudah resmi diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lewat Peraturan OJK nomor 77/POJK.01/2016. Kemudian memberikan pinjaman sangat mudah dan cepat dengan P2P Lending, khususnya jika kamu memiliki dana lebih namun tidak tahu harus mengalokasikannya ke mana. Suku bunga pinjaman yang diterima juga memiliki nilai yang signifikan, sehingga lebih menguntungkan. Serta, memberikan pinjaman melalui sistem P2P Lending ini akan memudahkan kamu untuk mendiversifikasi pendanaan, sehingga memperbesar kesempatan kamu untuk meraup keuntungan yang lebih besar.
b) Kekurangan:
Jika kamu mengalokasikan uang melalui P2P Lending, kamu tidak bisa menarik uang yang kamu danai kapan pun kamu mau, tidak seperti menyetor uang ke bank. Lalu, ada kemungkinan bahwa si peminjam akan gagal dalam mengembalikan uang pinjamannya, sehingga dana yang kamu pinjamkan bisa lenyap. Namun, hal ini sudah diatasi oleh mayoritas platform Peer to Peer Lending dengan jaminan yang diberikan kepada kamu sebagai pendana.
Tertarik mengikuti Peer to Peer Lending di Indonesia?
Apakah kamu sudah mulai tertarik untuk menggunakan sistem peer to peer lending? Bagus! Nyatanya, memang banyak orang yang senang dan puas dengan pengalaman mereka menggunakan sistem ini. Jika kamu ingin menggunakan sistem ini, baik itu sebagai peminjam maupun pendana, sekarang sudah banyak loh penyedia p2p lending di Indonesia, dari yang khusus untuk pengusaha UMKM hingga yang bertitle syariah. Menarik kan? Dengan teknologi yang inovatif kamu bisa dengan mudah melakukan diversifikasi terhadap dana yang ingin kamu punya, ingin dipinjamkan ke orang atau meminjamkan. Semua tentunya berdasarkan pilihan kamu.