Rasa kecewa pasti pernah muncul, apalagi ketika mengunjungi portal pekerjaan freelance. Di saat itu, kamu pasti mengunjungi halaman profil dan tidak ada satupun pesan yang masuk ke kolom pemesanan. Menyesakkan sekali bukan? Tidak hanya kesal karena menyadari kamu tidak “layak” dipertimbangkan, kamu juga menyadari bahwa ada banyak orang diluar sana yang bersedia memasang tarif rendah (untuk pekerjaan yang besar) hanya demi menarik perhatian klien. Namun, haruskah kamu ikut mengikuti cara tersebut? Agar tidak terlena dengan cara seperti itu, kami akan bagikan 10 cara mendapatkan klien yang tepat di era new New Normal. Semoga kamu cepat menemukan klien pertama kamu. Simak baik-baik ya!
10 Cara mendapatkan klien yang tepat di era New Normal
1. Bangun portfolio
Ini adalah satu hal pertama yang wajib kamu miliki, di bidang apapun yang kamu geluti. Walaupun biasanya portfolio berisi hasil pekerjaan yang telah dibuat untuk klien sebelumnya, tapi bagi kamu yang belum pernah memiliki klien, kamu bisa memasukkan hasil karya pribadi yang telah dibuat. Misalnya kamu adalah seorang freelance writer, tapi artikel yang kamu buat belum pernah ada yang dimuat di media manapun. Nah, kamu bisa membuat portofolio tulisan apapun yang pernah kamu kerjakan di sebuah notes atau blog. Dengan begitu, calon klien akan bisa atau mengetahui gaya penulisanmu.
2. Jangan hanya berpromosi, tunjukkan kemampuan kamu
Tak perlu mempromosikan seberapa berkualitasnya jasa kamu atau seberapa multitasking-nya kamu bekerja. Namun tunjukkan lah omongan tersebut dengan tindakan! Caranya, bisa dengan menciptakan sebuah platform yang mampu mewadahi seluruh hasil kerja kamu. Adapun platform yang dimaksud bisa berupa blog, situs pribadi, atau melampirkan portofolio pekerjaan-pekerjaan terdahulu dan testimoninya. Ketimbang bersaing dengan melampirkan “jaminan-jaminan” yang belum tentu benar, mengapa tidak membuat diri sendiri menjadi pusat perhatian.
3. Minta teman-teman, keluarga, dan klien untuk mempromosikan
Kata-kata dari mulut ke mulut merupakan cara yang luar biasa untuk pelayanan lokal. Mintalah pada semua teman untuk memberikan informasi kontak atau kartu nama kamu kepada siapa pun yang mungkin mempekerjakan kamu. Pertimbangkan untuk memberi diskon referensi atau bahkan sekali pelayanan gratis bagi klien yang meyakinkan orang lain untuk mempekerjakan kamu. Ketika sudah memulai bisnis, jangan lupa untuk mengirimkan email atau buletin mingguan kepada semua orang yang masuk daftar kontak kamu untuk informasi terbaru terkait harga dan jasa yang kamu tawarkan saat ini.
Baca juga: Co-working Space v Coffee Shop: Mana Yang Lebih Menguntungkan?
4. Manfaatkan media sosial
Lagi – lagi sosial media memegang peranan yang penting dalam proses pemasaran suatu produk atau jasa. Bagaimana tidak, sosial media memang sudah merupakan satu – satunya media yang sudah akrab dan mudah digunakan oleh masyarakat. Gunakan sosial media semaksimal mungkin untuk mendapatkan klien. Sosial media sangatlah banyak dan gratis. Nama-nama seperti Facebook, Twitter, Youtube, Pinterest, Instagram dan Youtube merupakan sosial media yang memang sering digunakan oleh pebisnis karena memiliki banyak pengguna yang aktif.
5. Optimasi website kamu
Akankah jasa atau produk kamu membutuhkan sebuah website? Jawabannya tentu saja karena kini semua orang sudah bersentuhan langsung dengan dunia internet. Oleh karena itu, cobalah untuk berkembang dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini. Optimasikan website kamu semenarik dan se-informatif mungkin. Ini demi menarik perhatian dan juga menjual. Gunakan jasa pembuatan website jika memang dirasa kamu tidak mampu membuatnya sendiri.
6. Follow orang yang tepat
Nah, setelah kamu membuat akun media sosial dan meng-optimasi website, segera ikuti para profesional lain yang bergerak di bidang sama denganmu. Hal ini penting, agar kamu selalu mendapat informasi terbaru seputar perkembangan yang terjadi di bidang tersebut. Malah seringkali, mereka bakal banyak memberikan info tentang projek-projek yang membutuhkan keahlian tertentu. Siapa tahu kan, cocok dengan skill yang kamu miliki?
7. Berkolaborasi
Apa lagi yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bisnis produk dan jasa selain kolaborasi. Danton Prabawanto, Yansen Kamto dan Benni Fajarai, ketiga CEO dari bisnis dan startup ini mengatakan dengan berkolaborasi, sebuah produk dapat ditentukan apakah maju atau tidak. Adapun sistem kolaborasi yang dilakukan tidak harus dengan orang lain atau yang berbeda genre, melainkan juga bisa dengan kawan, sahabat, ataupun musuh. Oleh karena itu, jangan biarkan langkah kita hanya berjalan sendiri. Kita butuh seseorang atau banyak tangan untuk membantu kita mendapatkan klien dan membesarkan bisnis.
Baca juga: 7 Mitos Mengenai Co-working Space Yang Sering Didengar
8. Terus latihan
Salah satu kebiasaan buruk freelancer atau penjual produk adalah hanya menunggu permintaan datang, dan baru bersemangat mengerjakan sesuatu bila ada deadline di depan mata. Padahal, saat-saat di mana kamu belum dapat pekerjaan atau pemesanan adalah waktu yang tepat untuk terus mengasah kemampuan kamu. Untuk kamu yang jadi freelance interpreter, misalnya, berlatihlah menerjemahkan bahasa dari berbagai aksen yang ada. Sumbernya bisa kamu lihat dari video-video yang ada di Youtube. Jadi, saat job datang, kamu sudah lebih dari siap untuk melakukannya dengan baik.
9. Volunteer work
Melakukan pekerjaan tanpa dibayar mungkin terasa agak berat pada awalnya. Bagaimana pun juga ada ongkos dan biaya operasional lainnya yang harus dikeluarkan. Tapi, dengan memberikan jasamu secara gratis, itu bisa dianggap sebagai sarana promosi juga lho. Misalnya, kamu seorang Make-up Artist. Cobalah untuk menawarkan jasa merias sahabat dan saudara saat wisuda atau bertunangan. Hasil riasannya kan bisa masuk ke dalam portofolio kamu. Dan siapa tahu saja, ada kerabat yang berminat untuk merekrut jasa kamu untuk merias di pesta pernikahan mereka.
10. Utarakan apa yang kamu miliki ke orang lain
Langkah terakhir yang kiranya perlu kamu lakukan adalah mengkomunikasikan apa yang sedang kamu lakukan hingga apa yang kamu bisa tawarkan kepada orang lain. Sebagai contoh: sampai dimanapun project yang sedang kamu kerjakan, sebaiknya kamu harus mengkomunikasikannya dengan orang lain. Bukan karena apa, kamu pastinya tentu membutuhkan masukan dan saran dari orang lain untuk mengembangkan produk yang kamu ciptakan. Nah itu sebabnya untuk mendapatkan klien maka mulailah mengkomunikasikan apa yang kamu kerjakan dengan orang lain.