Budgeting sangatlah penting untuk diketahui oleh para pengusaha maupun calon pengusaha. Tak jarang ditemukan para pemilik usaha mengalami kegagalan lantaran besarnya pengeluaran. Pengeluaran yang lebih besar dibandingkan pemasukan, membuat perusahaan sulit untuk bertahan dalam jangka waktu lama. Dengan budgeting, setiap pemasukan serta pengeluaran perusahaan terprediksi dan terukur dengan baik sehingga membantu pebisnis menentukan arah usaha di kemudian hari. Lantas, apakah kamu tau pengertian dari budgeting dan fungsinya dalam manajemen? Berikut akan kami jelaskan selengkapnya.
Pengertian budgeting menurut para ahli
Budgeting berasal dari kata dasar budget yang artinya adalah rencana keuangan suatu perusahaan yang disusun secara sistematis berdasarkan program kerja perusahaan. Sementara budgeting adalah penyusunan anggaran (penganggaran) atau sebuah rencana yang disusun secara sistematis meliputi seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter, yang terjadi akibat adanya aktivitas atau kegiatan operasional dalam menghasilkan produk atau jasa.
Proses penganggaran dalam jangka waktu tertentu
Budgeting atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai penganggaran, berlaku dalam jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Sederhananya, budgeting adalah proses penyusunan budget itu sendiri. Dimulai dari tahap persiapan penyusunan rencana keuangan hingga tahap akhir dimana telah tersusunnya rencana atau budget. Dengan mencatat kebutuhan, arus keuangan masuk dan keluar selama satu periode tertentu. Disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. Seiring kemajuan teknologi, banyak perusahaan mulai menerapkan sistem e-budgeting untuk penyusunan anggaran. E-budgeting adalah sistem informasi yang dibangun untuk menyusun anggaran. Langkah ini dipandang efektif guna menekan penyalahgunaan anggaran yang justru bisa merugikan perusahaan di kemudian hari.
Baca juga: 8 Co-working Space Hemat Budget di Jakarta
Manfaat budgeting untuk perusahaan
Ada berbagai alasan mengapa sebuah perusahaan harus melakukan budgeting untuk meningkatkan produktivitasnya. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan manfaat melakukan budgeting menurut Nafirin (2004).
a) Membantu perusahaan dalam memberikan batasan atas jumlah dana yang akan dicari dan dikeluarkan.
b) Untuk landasan yuridis formal dalam menentukan suatu sumber dan investasi dana.
c) Membantu manajemen terkait untuk melakukan pengawasan karena adanya rincian sumber dana dan investasi di dalam anggaran.
d) Merasionalkan sumber dan investasi dana.
e) Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun.
f) Membantu manajemen untuk menampung dan menganalisis serta membuat keputusan dalam aktivitas operasional perusahaan.
Beberapa keuntungan lain yang kamu dapatkan jika menetapkan budgeting, yaitu:
a) Menjadi pedoman kerja
Budgeting adalah pedoman perusahaan dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan tujuan semula, yakni tujuan jangka panjang. Dengan begitu, target perusahaan akan tetap tercapai dengan baik karena setiap orang tidak memiliki tujuan sendiri-sendiri.
b) Melihat sumber keuntungan
Dengan budgeting, perusahaan bisa dengan mudah menemukan sumber keuntungan perusahaan. Setiap bagian yang tidak produktif juga terlihat dengan jelas sehingga manajemen dapat melakukan sesuatu terhadap bagian tersebut, baik itu langkah perbaikan diri atau mungkin harus melakukan efisiensi karyawan.
c) Membantu koordinasi kerja
Dalam sebuah periode budgeting, pemilik perusahaan dapat bekerja bersama karyawan untuk membantu membangun tujuan mereka. Dengan memiliki tujuan yang sama, maka setiap karyawan akan dengan mudah berkoordinasi dengan baik dan mampu bekerja sama sebagai tim untuk mencapai tujuan tersebut. Perusahaan yang menerapkan budgeting dalam proses bisnis, maka akan lebih lama bertahan karena dapat terus melakukan evaluasi dalam setiap periode penganggaran.
Macam-macam budgeting
Dalam penerapannya, budgeting memiliki beberapa jenis, di antaranya:
a) Line item budgeting
Jenis penganggaran yang pertama ini berorientasi pada pengendalian input dengan pengendalian yang sangat rinci dengan peraturan perundangan yang sangat kaku. Line item budgeting merupakan penganggaran dengan pendekatan tradisional yang digunakan untuk memantau jenis pengeluaran dan juga jumlah total.
b)Performance atau Programme Budgeting
Budgeting satu ini ditentukan oleh kegiatan atau program berdasarkan di mana dana tersebut digunakan, dengan demikian dapat membantu dalam evaluasi perusahaan. Dalam penerapannya, memisahkan pengeluaran berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keselamatan masyarakat) atau berdasarkan jenis pengeluaran (seperti penempatan staf dan peralatan).
Jenis budgeting yang dibutuhkan perusahaan
Sementara berdasarkan jenisnya, ada beberapa jenis budgeting yang harus dimiliki oleh perusahaan:
a) Budget Penjualan: mengenai semua rencana penjualan selama periode yang ditentukan akan dinyatakan dalam satuan uang dan juga kuantitas penjualan.
b) Budget Produksi: mengenai semua rencana unit yang akan diproduksi selama periode anggaran yang ditentukan berdasarkan rencana penjualan atau inventaris yang telah direncanakan. Budgeting ini adalah dasar dari biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan biaya pabrik.
c) Budget Biaya Bahan Baku: mengenai semua jenis perkiraan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan menyatakan jumlah bahan baku dan satuan uang. Dari anggaran ini, akan diketahui bahwa pembelian bahan baku akan digunakan sebagai dasar untuk menyiapkan anggaran kas dan laba rugi.
d) Budget Biaya Tenaga Kerja Langsung: mengenai perkiraan biaya tenaga kerja selama beberapa periode anggaran yang akan digunakan sebagai dasar untuk menyiapkan anggaran tunai dan juga untung rugi. Secara umum, persiapan ini adalah perhitungan biaya tenaga kerja yang dikenal dengan dua jenis perhitungan seperti upah satuan dan upah per jam.
e) Budget Overhead Pabrik: tentang biaya overhead pabrik selama beberapa periode anggaran yang digunakan dalam menyiapkan kas dan anggaran laba rugi.
f) Budget Persediaan: tentang inventaris yang dimiliki perusahaan dalam periode waktu tertentu dengan perencanaan yang terperinci dan jelas.
g) Budget Biaya Produksi: tentang biaya pemasaran dan biaya administrasi umum tentang perkiraan biaya administrasi dan biaya umum.
Baca juga: Website Untuk Perusahaan, Peluang Jualan Online Di Era Digital
h) Budget Program: tentang anggaran operasional berdasarkan semua program utama perusahaan dari jenis atau kelompok produk seperti program penelitian dan pengembangan.
i) Anggaran Pertanggungjawaban: anggaran operasional yang disusun berdasarkan pusat pertanggungjawaban yang ada di perusahaan.
j) Budget Belanja Modal: tentang anggaran untuk merencanakan perubahan pada aset tetap perusahaan selama periode anggaran tertentu.
k) Budget Kas: tentang sumber dan penggunaan uang tunai dalam periode tertentu yang terdiri dari berbagai anggaran operasional dan belanja modal berdasarkan penyusunan anggaran neraca.
l) Budget Rugi Laba: tentang untung dan rugi yang bisa didapat perusahaan selama periode yang ditentukan, digunakan sebagai dasar penyusunan neraca.
m) Budget Neraca: tentang rencana tentang posisi keuangan seperti aset, modal, dan utang yang dimiliki oleh perusahaan dari awal hingga akhir periode.
n) Budget Perubahan Posisi Keuangan: tentang rencana untuk mengubah aset, utang, dan modal perusahaan selama periode yang ditentukan.
Bagaimana cara menyusun anggaran?
Budgeting sendiri harus diikuti dengan empat unsur, antara lain:
a) Rencana: meliputi seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit moneter, serta untuk jangka waktu mendatang. Rencana berguna sebagai tujuan perusahaan dalam budgeting.
b) Seluruh kegiatan lembaga atau perusahaan: mulai dari pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi, dan personalia.
Dinyatakan dalam unit moneter yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan lembaga/perusahaan yang beraneka ragam.
Berisi taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi dan apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
Kemudian ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi saat mau melakukan budgeting.
c) Buat anggaran berdasarkan divisi: nantinya masing-masing divisi harus membuat rancangan anggaran dan menuliskan rencana kegiatannya untuk satu periode mendatang. Lakukan evaluasi terlebih dahulu pada anggaran tahun sebelumnya, sebelum atau saat akan membuat anggaran yang baru. Pisahkan anggaran untuk kegiatan atau proyek yang tengah dikerjakan, dengan proyek yang dikerjakan di masa yang akan datang.
Adakan pengawasan yang jelas dan baik untuk mengawasi semua perencanaan kegiatan maupun anggaran.
Buat laporan keuangan dan laporan analisis.
d) Lakukan evaluasi terhadap efisiensi dan pencapaian dari budgeting yang telah kamu lakukan. Saat penyusunan budgeting, pastikan semua pihak di perusahaan mengetahui dan memahami kegiatan budgeting ini. Agar nantinya apa yang kamu rencanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.