Bisnis Co-working Space Tumbuh Subur
Bermunculannya startup atau perusahaan rintisan menjadi berkah tersendiri bagi bisnis Co-working Space. Tempat kerja yang mulai populer di Amerika Serikat sejak tahun 2005 tersebut kiranya dipilih oleh masyarakat Indonesia (khususnya Jakarta) karena dapat mengakomodasi kebutuhan pekerja atau pebisnis startup yang fleksibel dan tak memilik biaya banyak dalam hal operasional.
Para General Manager penyedia Co-working Space di Jakarta pun sepakat jika hampir 85 persen pemakai jasa ruang kerja bersama adalah para perusahaan startup yang membutuhkan tempat kerja yang modern, fun dan lebih produktif. Dan sisanya diisi oleh para personal worker atau freelancer serta perusahaan traditional yang isinya biasanya lebih dari 10 orang.
Baca juga: 8 Co-working Space Hemat Budget di Jakarta
Pengguna layanan Co-working Space di Jakarta
Menurut salah satu penyedia layanan Co-working Space di Jakarta, “Untuk pengunjung yang datang harian atau menggunakan Daily Pass bisa dikatakan cukup ramai. Per hari kira-kira yang datang bisa 20 sampai 30 orang individual pekerja lepas (freelancer). Untuk member yang sudah terdaftar itu kalau dinominalkan ada sebanyak 85% dan rata-rata dari mereka adalah bagian dari startup company. Sisanya perusahaan tradisional yang rata-rata karyawannya lebih dari 10 orang.” Dia lalu menuturkan startup yang menggunakan Co-working Space di Jakarta rata-rata bergerak di sektor fintech, logistik dan manufaktur. Sementara untuk yang personal seperti freelancer, mereka tergabung dalam usaha creative agency dan food & beverages.
Bekerja di Co-working Space jauh lebih produktif
Pernyataan ini pun diamini oleh seorang pendiri perusahaan startup yang bergerak di bidang e-commerce fesyen, Filbert Salim. Menurutnya bekerja di Co-working Space jauh lebih produktif karena semua karyawan bisa fokus terhadap bisnis dan sistem kerja perusahaan. Selain itu, bekerja di Co-working Space juga lebih terjangkau dan tidak perlu memikirkan biaya listrik, telepon, Wi-Fi, kebersihan atau yang lainnya. “Bekerja di Co-working Space itu lebih fleksibel, efektif, dan membantu sekali untuk para startup company. Kalau sewa kantor konvensional itu agak mahal untuk perusahaan baru seperti kami,” ujar Filbert.
Baca juga: Salim Group Bangun Co-Working Space, Rumah Untuk Berbagi
Co-working Space membuka ruang koneksi yang dibutuhkan
Dia lalu menuturkan bahwa bekerja di Co-working Space juga banyak mempertemukan koneksi yang dibutuhkan. Terlebih soal fasilitas, pria ini mengakui jika bekerja di Co-working Space jauh lebih unggul dibanding kantor konvensional lain. Dia mengaku mendapatkan banyak bantuan biaya dan pikiran, mulai dari penggunaan alat print dan fax, meeting room untuk diskusi internal, event space untuk kebutuhan presentasi, hingga lounge area untuk karyawannya yang membutuhkan waktu bersantai. “Menurut saya cukup memuaskan dan setimpal dengan banyak fasilitas yang didapatkan. Bekerja di Co-working Space lebih simpel dan enggak perlu memikirkan lagi untuk hal-hal seperti fasilitas dan lainnya jadi kita bisa fokus ke internal sendiri. Lalu lokasinya berada di tengah kota, mudah dijangkau dan yang memudahkan lagi kebetulan tim kami sudah tahu tempat ini,” kata dia.
Uptown menyediakan Co-working Space di Jakarta
Jadi apakah kamu tertarik menggunakan Co-working Space? Semua kembali pada kebutuhan para pemilik bisnis dan jenis bisnis yang dijalankan. Dan jika kamu adalah pengusaha yang sedang mempertimbangkan untuk menggunakan layanan Co-working Space, Uptown Serviced Office sebagai salah satu penyedia layanan Virtual Office, Co-working Space, dan Private Office di kawasan bisnis Lingkar Mega Kuningan, Jakarta Selatan ini akan menjadi pilihan yang tepat bagi kamu. Selain berlokasi yang strategis, Uptown Serviced Office juga memiliki pelayanan terbaik serta tim support professional yang siap membantu mengembangkan bisnis kamu.