Corporate branding menjadi sebuah aspek penting ketika melakukan strategi pemasaran perusahaan.
Strategi pemasaran ini memiliki peran yang sangat penting, sehingga tidak heran perusahaan menerapkan berbagai macam tindakan, taktik serta pedoman salah satunya corporate branding. Tindakan branding ini dilakukan marketer dengan menggunakan merek perusahaan. Hal ini dilakukan sebagai sebuah upaya periklanan keseluruhan identitas bisnis di semua media komunikasi. Meskipun strategi seperti ini termasuk dalam lini pekerjaan marketing, namun konsep ini memiliki peran lebih luas. Konsep ini bukan hanya sekedar mempromosikan produk serta layanan perusahaan. Bila bisa dibentuk dengan baik, strategi ini bisa memberi keuntungan untuk perusahaan. Bahkan, penjualan bisa mengalami kenaikan secara drastis.
Pentingnya Melakukan Upaya Corporate Branding
Pada dasarnya, strategi ini bila dijalankan serta dirancang dengan cermat akan semakin membantu meningkatkan kualitas merek perusahaan. Namun, bukan hanya hal tersebut yang menjadi aspek penting dalam kesuksesan bisnis. Ada berbagai macam faktor yang membuat usaha ini krusial untuk dilakukan perusahaan. Branding perusahaan mampu memberi keuntungan yang lebih besar untuk perusahaan, selain itu angka pengembalian investasi pemasaran juga menjadi semakin meningkat. Bagi perusahaan yang sudah melantai di bursa saham, tentu saja nilai saham perusahaan menjadi semakin meningkat. Bahkan rencana jangka panjang untuk kebutuhan perusahaan serta konsistensi produk bisa dipastikan dengan baik. Terakhir, upaya pemasaran lainnya untuk menargetkan segmen yang sesuai dengan produk menjadi lebih mudah, karena branding perusahaan sudah positif dihadapan pengguna produk atau jasa.
Kesalahan Melakukan Corporate Branding yang Sering Dilakukan
Meskipun upaya branding ini terlihat mudah, namun sayangnya ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh perusahaan. Berikut berbagai macam faktanya, antara lain:
1. Tidak melakukan brand audit terlebih dahulu
Brand audit menjadi langkah awal ketika akan melakukan strategi ini. Perusahaan dan marketer harus melakukan sejumlah analisis kekurangan serta keunggulan dari semua persona yang dibangun. Identitas visual yang dirancang, brand message, desain situs website dan perangkat lainnya harus diperiksa. Kemudian, marketer bisa menentukan mana sebenarnya persona yang harus dibenahi serta dipertahankan. Sayangnya, tidak sedikit perusahaan yang enggan melakukan audit terlebih dahulu, dan hanya sekedar menambahkan upaya-upaya branding. Padahal, jika kekurangan branding bisa diperbaiki dengan baik, tentu hasilnya menjadi semakin baik.
2. Tidak menentukan visi serta misi perusahaan
Visi dan misi perusahaan harus diperhatikan dan dipegang dengan baik. marketer serta pimpinan perusahaan harus membahas nilai visi serta misi brand. Menentukan visi serta misi brand akan membantu saat melakukan upaya branding ini. Sehingga, nantinya branding yang dilakukan tidak keluar dari jalur.
3. Hanya sekedar memperhatikan tagline
Harus diketahui jika upaya ini tidak hanay sekedar tagline agar bisa menggiring pelanggan-pelanggan baru. Namun tujuan utama dari adanya strategi ini ialah memberi identitas pada perusahaan dan produk yang dimiliki. Oleh sebab itu ketika strategi branding ini sudah terbentuk, seluruh jajaran karyawan hingga CEO harus menghargai serta mengikuti prinsip bisnis, sehingga kompetitor tidak menganggap jika identitas perusahaan Anda bukan hal yang sepele. Sayangnya, tidak sedikit perusahaan yang menganggap upaya branding ini hanya sekedar menggemborkan tagline tanpa memperhatikan hal lain.
Baca Juga: Jenis-jenis Marketing Campaign Google Ads
Lebih mudahnya, upaya branding ini merupakan strategi yang membuat marketer membentuk identitas perusahaan. Hal yang harus diingat ialah strategi ini sangat penting dan bukan hanya sekedar logo atau tagline. Bila mampu melakukan eksekusi corporate branding dengan baik, keuntungan besar bisa diperoleh. Ingin memasarkan produk Anda secara digital? Hubungi Dreambox! Kami siap membantu. Klik di sini!